Saturday, May 12, 2012

Amerika Serikat, Iran, dan Polisi Dunia

Situasi terkini: sanksi ekonomi sudah membuat hidup Iran jauh lebih susah, tapi mereka masih ngotot melakukan program nuklir mereka. Israel sudah gatal untuk membom Iran.  Amerika Serikat terus menerus mengecam, dan menyatakan mungkin akan melakukan intervensi di Iran. Uni Eropa mengecam Iran tapi tidak menunjukkan gelagat untuk melakukan intervensi militer. Russia dan China menekankan pentingnya kedaulatan nasional. Sementara itu, banyak rakyat Muslim mengecam amerika serikat, menyatakan ketidak sukaan mereka karena Amerika serikat dianggap terlalu mencampuri urusan negara lain.

Perang Dunia 2
Pelajaran sejarah sedikit. Mari kita mundur ke tahun 1930an akhir. Nazi Jerman menganeksasi Austria, lalu Sudetenland, disusul Cekoslowakia. Kerajaan Italia menyerbu Ethiopia. Kekaisaran Jepang mencaplok Manchuria, lalu melakukan perang all-out melawan Cina.


Wendell Wilkie
Pemilu 1940 di Amerika Serikat, Roosevelt vs Wilkie. Amerika saat itu masih berada dalam krisis ekonomi. Rakyatnya berpikir bahwa mereka tak pantas mencampuri urusan negara lain. Sang kandidat kuda hitam, Wendell Wilkie, menuduh Roosevelt akan membawa Amerika Serikat ke dalam perang di seberang lautan. Roosevelt berkampanye di seluruh penjuru Amerika, berjanji dia tidak akan membawa Amerika ke dalam perang. Rakyat amerika memenangkan Roosevelt karena janjinya bahwa Amerika tidak akan berperan menjadi "Polisi dunia."

Mari kita fokus ke daerah Pasifik. Saat itu, embargo ekonomi diberlakukan kepada kekaisaran Jepang. Amerika, waktu itu produsen minyak terbesar di dunia, melarang penjualan minyak ke Jepang. Pelan² tapi pasti, cadangan minyak Jepang habis. Ketika mereka berunding, Amerika menegaskan Jepang harus keluar dari Cina bila mau menerima minyak lagi.
Jepang yang merasa dirinya terjepit akhirnya menyerang Pearl Harbor agar armadanya bisa dengan bebas merebut ladang² minyak di Kalimantan dan Sumatra. Amerikapun akhirnya terlibat perang dunia 2.

Seandainya ...
Franklin Delano Roosevelt
Seandainya Amerika tak mau mencampuri urusan Jepang dan tidak memberlakukan embargo ekonomi atas Jepang ... maka Jepang sudah pasti akan menduduki Cina, membantai, dan menjarah Cina selama ber-tahun².

Seandainya Amerika CUMA menerapkan embargo DAN Jepang tidak menyerang Pearl Harbor atau Filipina, melainkan langsung menyerang Malaya dan Indonesia, kemungkinan besar Amerika juga tidak akan berperang melawan Jepang. Ingat, rakyat Amerika waktu itu tidak mau berperang! Mereka takkan menyukai perang yang mereka anggap "membela imperialisme Inggris dan Belanda" itu. Presiden Manuel Quezon di Filipina malah waktu itu sudah blak²an bilang, kalau Amerika menyatakan perang melawan Jepang, dia akan menyatakan Filipina sbg daerah netral untuk menghindari konflik di kepulauan Filipina.

Kesimpulan
Jadi seandainya Jepang melakukan fait accomply dengan merebut Asia Tenggara tanpa menyentuh wilayah Amerika, Roosevelt takkan bisa menyatakan perang melawan Jepang. Itu berarti, Indonesia, Malaya, dll akan berada di bawah kelaliman kekaisaran Jepang, sama seperti Cina. Kita sudah tahu sendirikan, se-kejam²nya Belanda, mereka tak ada apa²nya dibandingkan Jepang ...

Jadi, sudah jelaskan, sikap amerika menolak posisi sbg polisi dunia, hampir saja membuat seluruh warga Indonesia, Cina, Malaysia, Filipina, dll jatuh ke dalam cengkraman imperialisme Kekaisaran militaristik Dai Nippon.

Jadi, sudah jelaskan, ketika para demonstran di Indonesia dan Malaysia menjerit dengan ber-api² "Amerika tak boleh mencampuri urusan orang lain," mereka tak tahu sejarah. Mereka tak tahu, kakek-nenek mereka berhutang nyawa pada ikut campurnya Amerika ke dalam urusan orang lain. Mereka tak tahu, absennya intervensi dari Amerika Serikat BISA berujung pada tragedi tingkat tertinggi.

UPDATE:
Artikel ini dilanjutkan dengan: Amerika Serikat sbg Polisi Dunia.



1 comment:

  1. Saya sangat setuju sekali min. Jika bukan karena intervensi USA di PDII dan Bom atomnya yang sangat dahsyat yang waktu itu meluluhlantahkan Hirosima dan Nagasaki, mungkin kita tidak akan pernah merayakan kemerdekaan di 17 Agustus atau bisa saja kita tidak pernah merdeka!!!

    ReplyDelete