Saya sangat suka berdiskusi, berdebat. Salah satu topik favorit saya adalah soal moralitas. Nah, kalau sudah berbicara soal moralitas dengan para fanatik agama, nama Tuhan PASTI langsung di bawa². Pernyataan yang sering dikeluarkan para fanatik ketika sudah terdesak dalam debat adalah:
"Tuhan tak bisa dijelaskan dengan logika. Tuhan itu di luar logika manusia."
Maaf yah, kalau Tuhan tak bisa dijelaskan dg logika, kok anda bisa bilang "Tuhan itu "A"" atau "Tuhan itu "B""?
Satu contoh kongkritnya adalah pernyataan: "Tuhan itu maha baik."
Pernyataan ini adalah satu usaha menjelaskan Tuhan dalam logika manusia. BAIK adalah sebuah konsep abstrak, tapi jelas sekali adalah sesuatu yang logis, sesuatu yang bisa kita semua cerna sbg manusia. Dengan mengidentifikasikan Tuhan dengan kebaikan yang mahabesar, kita semua berusaha menerangkan, menjelaskan Tuhan dengan logika manusia.
Jadi, berhubung anda juga manusia seperti saya, SEMUA pernyataan anda tentang Tuhan itu sebetulnya juga usaha untuk menjelaskan Tuhan dg logika.
Jadi, kalau melihat keseluruhannya, ketika anda yg bicara, Tuhan bisa dijelaskan dg logika, ketika saya yg bicara soal Tuhan, mendadak Tuhan di luar jangkauan logika. Hebat betul anda bisa tahu kapan Tuhan bisa dijelaskan dg logika, kapan tak bisa. Hebat betul logika anda bisa menjelaskan Tuhan sementara logika org lain tak bisa.
Maaf yah, pernyataan "Tuhan tak bisa dijelaskan dg logika" bukanlah sebuah statement yg membuktikan kebenaran pernyataan² anda sebelumnya, atau membuktikan kesalahan argumen² kami.
Maaf yah, karena kita ini manusia, berarti kalau Tuhan di luar logika "Anything goes" atau Tuhan bisa jadi berarti apapun.
Intinya: kalau Tuhan berada di luar logika, kita tak bisa mendiskusikan apapun tentang Tuhan.
No comments:
Post a Comment