Showing posts with label Politik. Show all posts
Showing posts with label Politik. Show all posts

Tuesday, February 26, 2013

Indonesia Raya & Sekularisme

"Sekuler" itu kata kotor di Indonesia. Tidak ada politikus yang berani menyatakan dirinya sekuler. Saya  pernah menulis betapa ngawurnya hal ini dalam sebuah artikel di majalah Bhinneka hal 7 sampai dengan 9. Setiap negara itu WAJIB menjadi negara sekuler, sebab "tidak sekuler" berarti menggunakan agama dalam konstitusi dan hukumnya, pertanyaannyakan AGAMA MANA? Denominasi mana? Selain itu kita semua tahu, semua politikus itu busuk. Mencampur adukkan agama dengan politik berarti membusukkan agama. Bukannya kesucian agama itu mahapenting?

Setelah itu saya juga sudah pernah menulis, sila pertama Pancasila itu sebetulnya bersifat sekuler. Intinya, "Ketuhanan" tidak sama dengan "Tuhan" dan "Esa" itu bukan "Eka" atau "tunggal" atau "satu."

Namun, "sekuler" itu tetap kata tabu. Banyak orang masih ngotot "sekuler itu berarti anti Tuhan!"

News flash: TUHAN ITU TIDAK DISEBUT DALAM LAGU INDONESIA RAYA! Ini penting sebab kontras dengan 2 negara sekuler: Amerika Serikat dan Rusia. Mari mulai dengan Amerika Serikat.

Asal tahu saja, Amandemen pertama konstitusi Amerika Serikat dengan jelas menyatakan Kongres tidak berhak membuat peraturan mengatur agama atau menghalangi kebebasan beragama. Kalau itu bukan contoh sekularisme, artinya kata sekularisme itu gak ada artinya. Namun ... lagu kebangsaan mereka "The Star Spangled Banner" itu ternyata memiliki baris yang berkata: 

Then conquer we must, when our cause it is just,
And this be our motto: "In God is our trust."

Sama juga dengan Rusia. Mirip dengan Perancis, Vladimir Putin juga melarang jilbab di sekolah, dan menggunakan "sekularisme" sbg dasar hukumnya. Namun, lagu kebangsaan mereka memiliki 2 baris yang berbunyi:

Kau unik, satu²nya di dunia -
Tanah air ini dilindungi Tuhan!

Artinya ... sekularisme itu membenci Tuhan ke tulang sumsum, sampai² di lagu kebangsaan saja nama Tuhan disebut? Yeah ... kelihatannya begitulah kenyataannya. 

Masih menolak sekularisme? Kalau begitu biar saya tebak ... anda masih menonton film menggunakan Betamax, bukannya DVDkan? Soalmya anda ini type orang yang ngotot gak jelas, menolak fakta :)


Wednesday, February 20, 2013

Kesalahan "Teori Evolusi"

Malang betul nasib ilmu hayati.
Salah 1 ilmuwan terhebat sepanjang masa:
Charles Darwin
Tidak seperti matematika, fisika, dan ilmu² alam lainnya, fondasi terdasar ilmu ini terus menerus ditentang, dimaki, dan dihina-dinakan oleh begitu banyak orang. Tentu saja saya sedang bicara tentang teori evolusi yang sampai saat ini dianggap "sesat" oleh ahli² agama. Saking gigihnya mereka menentang teori evolusi, mereka terus menerus mengulang beberapa kesalahan ini:


Kalau manusia berasal dari kera, kenapa kera masih ada?
Ini adalah bukti para penentang teori evolusi itu begitu terobsesinya menjatuhkan teori evolusi sampai² TIDAK MENGGUNAKAN LOGIKA ketika berargumen. Saya baru saja membaca posting di facebook yang kurang lebih bilang:

Kalau manusia berasal dari debu dan tanah, kenapa debu dan tanah masih ada?
Kalau orang Amerika berasal dari Eropa, kenapa orang Eropa masih ada?

Terbuktikan betapa ngawurnya logika ini? Oh iya, ngomong² soal "evolusi menyatakan manusia berasal dari kera" ...


Manusia itu TIDAK berasal dari kera!
Ini biasanya serangan pertama orang² penentang evolusi. Ini adalah strawman fallacy, teori evolusi TIDAK pernah mengatakan manusia berasal dari kera! Menurut teori evolusi, manusia dan kera modern memiliki nenek moyang yg sama, jadi JANGAN gunakan serangan ngawur ini kalau mau menentang evolusi.



Evolusi ini cuma teori!
Serangan ini tambah "meyakinkan" berkat popularitas iklan odol 10 tahun yang lalu "AH TEORI!!" 

Begini yah ... evolusi memang "cuma teori" persis seperti teori heliosentris/matahari sebagai pusat tata surya. Betulan. TEORI di kontext ini adalah penjelasan ilmiah sebuah fenomena, bukannya "omong kosong tanpa bukti." Sebaliknya, sebuah teori yang diterima justru harus memiliki bukti² yang kuat. Namun harus diingat, bukti tsb tidak melulu cuma bukti langsung.

Balik lagi ke teori heliosentris. Tidak ada rekaman kamera yang menunjukkan bumi berevolusi mengelilingi matahari, semua "bukti" teori heliosentris itu adalah hasil perhitungan dan pengamatan tidak langsung. Sama seperti tidak ada rekaman yg menunjukkan evolusi manusia dari makhluk bersel tunggal. Yang kita miliki adalah be-ribu² bukti tak langsung, misalnya existensi bakteri pemakan nilon, persamaan genetik antar spesies, fosil², dll.


Evolusi juga berdasarkan iman!
(Menghela napas.) Charles Darwin sebelum menulis teori evolusinya adalah seorang Kristen. Dia INGIN SEKALI membuktikan kebenaran teori kreasi. Untungnya, akal sehatnya menang. Semua hasil penelitian dia dan sejawatnya TIDAK membuktikan teori kreasi. Teori evolusi adalah salah 1 kemenangan akal sehat, jiwa ilmiah, dan pikiran kritis atas iman dan mentalitas ABS.


Teori Kreasi juga ilmiah!
Ngawur total. Begini deh, saya mau tanya, bagaimana caranya membuktikan ketidak sahihan teori kreasi? Hmm? Mungkin tidak? Bukti macam apa yang bisa meyakinkan anda bahwa teori kreasi itu ngawur? Ada tidak?

Kenapa hal ini penting? Sebab teori yang "tidak bisa dibuktikan salah" itu lebih ngawur daripada teori yang salah. Misal nih, saya mau menebak nomor lotere antara 0 - 9999. Kalau kita meminta bantuan "peramal" dan dia memberikan sebuah nomor, kita bisa MEMASANG nomor itu. Sekarang bayangkan si peramal itu bilang "Nomor lotere itu adalah nomor antara 0 - 9999." Ini adalah sebuah tebakan yang TIDAK MUNGKIN SALAH. Ini juga sebuah tebakan yang TIDAK BERGUNA! Ini sebabnya Karl Popper mendefinisikan keilmiahan sbg "falsiafibility" atau "kalau tak bisa dibuktikan salah artinya SUDAH PASTI TIDAK ILMIAH!!"

Ini sebabnya teori kreasi itu bahkan tidak bisa disandingkan dengan teori bumi itu datar. Hei, kita bisa membuktikan kesalahan bumi itu datar gitu! Kirim saja satelit ke ruang angkasa untuk memotret bumi untuk bukti langsungnya! Sebelum adanya satelit, berlayar saja ke 1 arah terus menerus, kalau ternyata kita kembali ke titik awal, artinya bumi itu bulat bukannya rata! Teori "bumi itu datar" sudah terbukti salah. Teori kreasi itu begitu ngawurnya sampai² bahkan tidak bisa disebut salah.

Sebaliknya, teori evolusi bisa dengan mudah dibuktikan salah. Tunjukkan saja sebuah fosil kelinci dari era pre-cambrian. Tunjukkan "irreducible complexity." Masih banyak cara lainnya, tapi sampai sekarang bukti² ini tak bisa ditemukan. Karena itulah teori evolusi masih dianggap sbg fondasi ilmu hayati modern.


Charles Darwin sebelum mati bertobat menjadi Kristen!
Irelevan. Charles Darwin bukan dewa, bukan Tuhan. Dia mau menjadi Kristen kek, dia mau menjadi Buddhis kek, gak ada urusannya dengan kesahihan teori evolusi YANG terus berkembang setelah kematiannya. Ingat, Darwin TIDAK PERNAH menjelaskan mekanisme evolusi. Cuma setelah Darwin meninggal orang² membaca tulisan Gregor Mendel tentang genetika dan PRESTO, ternyata cocok!

Oh iya, biarpun irelevan, tuduhan itu ngawur yah. Darwin tidak pernah "bertobat". Sampai mati dia meyakini kebenaran teori evolusinya. Anak² Darwin, yang menemani Darwin di saat² terakhirnya, semuanya membantah cerita konyol ini.


Teori Evolusi membuat semua orang menjadi ateis!
Ngawur lagi. Kepala tim pemetaan DNA manusia, Francis Collins adalah seorang biolog Kristen. Dia pernah bilang "semua kerjaan saya ini nonsense kalau evolusi itu salah." Sekali lagi, dia itu seorang Kristen. Dia percaya "evolusi adalah cara Tuhan memberikan upgrade." Ketika dia berdiskusi/berdebat dengan biolog yang ateis, Richard Dawkins, mereka berdua sepakat dulu soal kesahihan teori evolusi.

Gak usah minder, iman anda tidak akan terhapuskan cuma dengan mengamini teori evolusi. Kecuali kalau iman anda memang kerdil dan sempit yah. Kecuali kalau agama anda cuma sebatas "Tuhan menciptakan manusia dari debu dan tanah" yah. Kalau ternyata seperti itu sih ... iman anda memang gak layak dipertahankan. Tuhan dan agama anda seharusnya jauh lebih luas dari itu deh.


Rasanya masih banyak argumen ngawur yang terus menerus digunakan untuk menjatuhkan evolusi deh, tapi itu saja yang terlintas di pikiran saya saat ini. Saya tidak percaya kesalah-kaprahan ini bisa terhapuskan. Banyak penentang teori evolusi tidak tertarik melakukan debat ilmiah dengan pikiran terbuka. Mereka cuma tertarik menjatuhkan teori evolusi itu sendiri, persetan dengan metodenya, persetan dengan fakta! Gak heran kesalah-kaprahan seperti yang di atas bukannya dikoreksi, malah terus-menerus diulang. Gak heran mereka ngotot menyandingkan teori kreasi dengan teori evolusi.


Saturday, January 12, 2013

Partai Politik Indonesia

KPU baru saja menetapkan 10 partai politik peserta pemilu 2014. Sayangnya, hal itu membuktikan cuma ada 3 macam parpol di Indonesia. Maaf ... kita TIDAK PUNYA partai politik di Indonesia. Kita cuma punya 3 jenis klub yang pura² jadi partai.

1) Fans Club!
PDI-P gak akan bisa maju kalau tak mengandalkan nama Soekarno. Partai Demokrat malah didirikan di hari yang sama dg ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono. PKB itu modal utamanya adalah popularitas Abdurrahman Wahid. Dan masih banyak lagi. Ideologi mereka (nyaris) irelevan, orang² memilih mereka MURNI karena sebuah figur. Ini jelas BUKAN partai politik. Sebuah partai politik harus bisa membuat program dan ideologi yang unik, yang membedakannya dari partai² lain, dan tidak bergantung pada seorang figur saja. 

2) Klub Arabisasi!
PKS, PPP, dan banyak partai lainnya tampaknya bersemangat sekali mengubah Indonesia menjadi Indonistan! Hei, kita selalu mendengar teriakan TOLAK BUDAYA BARAT, asal tahu saja, Arab itu juga letaknya di Barat yah! Ini bukan partai, sebab budaya Arab TIDAK menyukai pemilu. Ada yang bilang, pemilu di Arab itu prinsipnya "One man, one vote, ONLY ONE TIME!" artinya klub² ini adalah ANTI THESIS demokrasi itu sendiri.

3) Klub Oportunis Tanpa Prinsip!
Pertanyaan: apa sih ideologinya Golkar? Irelevan. Tidak ada yang memilih Golkar karena ideologinya. Siapa sih figur yg memimpin Golkar? Sekarang sih Ical, tapi jangan kaget kalau dia digoyang dan dijatuhkan sebelum Pemilu 2014! Tidak, tidak, lebih mungkin adalah mereka babak belur di pemilu 2014, dan Icalpun ramai² ditendang dari kursi kepemimpinan. Sama seperti Akbar Tanjung, Wiranto, JK, dan banyak pemimpin Golkar sebelumnya. Berapa banyak anggota Golkar yang jadi kutu loncat, pindah² partai? BUANYAK! Tidak terhitung! Intinya, orang² yang mengikuti Golkar cuma karena pragmatisme, bukan karena programnya.


Coba pilih partai² lain yang belum saya sebutkan di atas, SEMUANYA pasti bisa dimasukkan ke salah 1 kategori di atas. Beberapa malah bisa jadi bisa dimasukkan ke 2 kategori sekaligus.

Jadi intinya, partai² politik itu tak punya ideologi, tak punya prinsip, kecuali partai² yang getol mengkampanyekan arabisasi semua aspek kehidupan masyarakat. 

Dari 3 tipe "partai jadi²an" ini, yang mana yang paling layak pilih? Menurut saya sih #3. Oportunisme itu masih lebih positif daripada kultus individu atau Arabisasi. Masalahnya, dalam pemilu 2014 ini, Golkar menjagokan Aburizal Bakrie, dan mati²an mencitrakan dia sbg pemimpin!. Ha! Selamat tinggal, jangan harap saya memilihmu!

Ini adalah sebuah tragedi. Kita membutuhkan partai politik untuk menciptakan sistem pemerintahan yang baik. Kita tak bisa cuma bergantung pada 1-2 figur saja, sebab seorang manusia tak bisa hidup selamanya. Sistem yang paling bisa mengakomodasikan dinamika politik dan kepentingan rakyat adalah partai politik. Semoga saja, pemimpin besar Indonesia di masa depan menyadari ini dan bisa mengoreksi kebobrokan sistemik ini.


Friday, January 4, 2013

Hal² yang Ditakuti Para Extrimis


Al-Qaeda, Taliban, FPI, Westboro Baptist Church, Terry Jones, Jerry Falwell, dan para extrimis² agama lainnya sebetulnya adalah makhluk² menyedihkan. Mereka TAKUT akan banyak hal yang menggelikan. Jauh di dasar hati mereka, sebetulnya mereka cuma pengecut. Sebagai KOMPENSASI thd ketakutan mereka, mereka men-jerit² di televisi, berseru bahwa "Saya sedang menyuarakan pendapat Tuhan", "saya tak takut mati" dll. Mari kita lihat hal² apa saja sih yang mereka takuti?

(Penyebaran) Agama lain
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² mereka mengancam setiap tempat ibadahnya.
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² menyiarkan pembakaran kitab sucinya.
Begitu takutnya pada agama lain, semua yang pindah agama, mengglindinglah kepalanya.
Kalau mereka punya nyali, kenapa harus menggunakan ancaman kekerasan ala mafia?


Wanita ...
Begitu takutnya pada wanita, sampai² banyak wanita mereka labeli "Feminazi."
Begitu takutnya pada wanita, sampai² pakaian wanita saja mereka urusi.
Begitu takutnya pada wanita, sampai² cara wanita duduk di motor saja mereka pusingi.
Kalau mereka manusia dewasa yang bisa mengendalikan diri,
kenapa mereka takut setengah mati pada napsu birahi?


Homosexual
Begitu takutnya pada para gay, sampai² mengancam para gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang pernikahan gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang adopsi pasangan gay.


Tak puas mengucilkan, memenjarakan, dan membunuh orang² di dunia fana ...
mereka masih memberikan ancaman neraka dan siksaan selamanya!
Semuanya demi menuruti "Yang maha kuasa"??
Tuan², dan nyonya² semuanya ...
ITULAH kekuatan fanatisme agama!


Saturday, December 15, 2012

Sila Pertama, Interpretasinya, Terjemahannya

Ada 1 yang mengganggu saya soal "Pancasila" yaitu interpretasi dan terjemahan sila pertamanya: "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menurut pengetahuan sekolah saya diinterpretasikan sebagai "Tuhan yang hanya satu," dan diterjemahkan menjadi "Believe in One God" di Bahasa Inggris, tapi coba kita perhatikan lagi ...

Pertama ... "Ketuhanan" itu TIDAK SAMA dengan "Tuhan." 
Imbuhan ke-an itu membentuk kata benda abstrak yang berdasarkan sebuah sifat, misalnya tentram -> ketentraman, aman -> keamanan, gelap -> kegelapan satu -> kesatuan dst. Bisa juga membetuk kata benda abstrak yang merupakan sifat² dari kata benda kongkrit yang menjadi kata dasarnya. Misalnya: manusia -> kemanusiaan, ke-Indonesia-an, dst.
JADI, ketuhanan itu adalah sifat² Tuhan, BUKAN Tuhan itu sendiri.

Kata "maha" sendiri tidak kontroversial, semua sepakat artinya adalah "sangat," tapi kita masih punya masalah kedua.

Kedua ... "Esa" itu BUKAN "Tunggal" BUKAN "satu"
Apa gunanya coba bilang "maha tunggal" atau "maha satu"? Satu yah satu, bukan dua, bukan tiga, bukan empat, dst. Lagipula, kalau memang mau bilang "maha satu" dalam bahasa sansekerta, yang tepat itu adalah "maha eka".
Jadi, apa dong artinya "esa" atau "maha esa"? Hmm ... ternyata ini cukup tricky ... ketika saya mencoba memasukkan kata "esa" dalam kamus atau penerjemah bahasa Sansekerta, tak ada jawabannya. Ketika saya mencoba menerjemahkannya dari bahasa Pali, saya diusulkan untuk mengubahnya menjadi "eso" lalu mendapat terjemahan "This" atau "this one" ... ok, ok, rasanya "esa" adalah salah 1 bentuk deklinasi/perubahan dari "eso," karena Pali memiliki kasus dalam tatabahasanya ...

Huh? Tunggu dulu ... kalau begitu sila pertama Pancasila itu artinya adalah ...
"Sifat² Tuhan yang sangat itu" 

... ok, ok, "This" atau "this one" bisa diartikan sbg "exist" atau "nyata" jadi kita mendapatkan:
"Sifat² Tuhan yang sangat nyata"

Huh? ... OK, saya mengerti sekarang, guru² kita PASTI tak mau PUSING mengajar pernyataan yang sangat filosofis seperti ini, jadinya mereka dengan gampang saja menyederhanakannya. Sama juga dengan para pemimpin² agama dan politikus² kita yang menganggap "ateisme itu menyalahi sila pertama Pancasila." Beliau² ini cuma "tak mau pusing" harap dimaklumi ...



Monday, December 3, 2012

Rhoma Irama Nyapres

Ketika saya mendengar Rhoma Irama berniat nyapres, saya langsung ketawa.

Ketika saya melihat wawancaranya di "Mata Najwa," saya ketawa sambil meringis. 

Ketawa karena melihat Rhoma Irama bahkan tidak sadar bahwa kacamata hitam itu BUKAN ide bagus. Mata adalah jendela hati bang Rhoma, apa yang anda sembunyikan? Kenapa jendela hati anda dicor? Apa anda tak tahu fakta fundamental bahwa wawancara seperti ini dimaksudkan untuk membuat rakyat Indonesia MEMPERCAYAI anda?

Ketawa karena melihat bang Rhoma ngelit kiri-kanan atas-bawah depan-belakang setiap kali Najwa mengajukan pertanyaan relevan yang membutuhkan pengetahuan, kecerdasan, dan kebijaksanaan. Pertanyaan seperti "Apa pendapat bang Rhoma soal subsidi BBM?" atau "Apa kualifikasi bang Rhoma untuk menjadi presiden?" dll.

Meringis karena saya menyadari kebenaran kata² Einstein, tentang "2 hal yang tak terbatas," dan fakta bahwa hal ini terjadi di Indonesia.

Meringis karena beliau malah menggunakan isu etnis, dan tak sadar sudah "ditonjok" oleh Najwa yang mempertanyakan kebijaksanaan seseorang yg mengangkat isu etnis di tengah negara majemuk. 

Meringis karena beliau menyatakan "siap dikupas kehidupan pribadinya" tapi giliran ditanya soal poligami malah menjawab dengan "Itu bukan untuk konsumsi publik." Bang Rhoma, KONSISTENSI itu mahapenting bukan cuma di politik, tapi juga untuk kehidupan se-hari² loh. Ini sih terlalu parah sampai² saya yang tak pernah menyukai Rhoma Irama saja sampai merasa kasihan padanya.

Namun, semua itu gak ada apa²nya dibandingkan kabar bahwa PKB benar² serius menjadikan Rhoma Irama capres.

Alamak ... elit² PKB gak menonton interview itu yah? Bisa²nya mereka berpikir wawancara ini membuktikan bahwa Rhoma Irama qualified untuk menjadi RI-1?? Bisa²nya mereka percaya tindakan ini akan meningkatkan suara mereka? Apa mereka meremehkan rakyat Indonesia?

Sungguh sayang, Einstein tidak salah soal ini. Manusia memang punya potensi besar untuk menunjukkan ketidak terbatasan.


Friday, November 30, 2012

Kebangkitan Cina: Redux


Halaman dalam pasport baru RRC
Sumber: The Guardian
Saya sebelumnya sudah bilang, kebangkitan Cina itu BUKAN berita baik buat negara² tetangganya. Di saat yg sama, dominasi Amerika Serikat atas dunia ternyata tak terlalu jelek!

Dan Cina baru saja membuktikkan lagi mereka berniat mendominasi semua orang.

Mereka baru saja mengubah pasport mereka. Masalahnya, di SETIAP halaman pasport tsb, mereka menggambarkan wilayah RRC meliputi daerah India yang mereka klaim, dan segenap Laut Cina Selatan, yang sedang disengketakan dengan Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. (Lihat gambar di kanan.)

Huh? Buat apa cari gara² seperti ini? Saya punya sebuah tebakan ...

Ingat² fakta bahwa setiap kali kita memasuki negara asing, pasport kita dicap.

Sekarang, bayangkan, seorang warganegara Cina, memasuki Vietnam yg sedang bersengketa dg Cina mengenai batas wilayah di laut Cina Selatan. Cap pemerintah Vietnam di sebuah pasport RRC bisa dijadikan bukti "LIHAT, pemerintah Vietnam MENERIMA klaim wilayah Cina!" Begitu pula kalau ada warganegara Cina yang memasuki India, Filipina, dll.

Tentu saja negara² tsb tidak diam saja. Vietnam memutuskan untuk memberikan SEMUA capnya di lembar terpisah. India malah memberikan peta VERSI INDIA di visa kepada warganegara Cina dst.

Dan sekali lagi Cina mengingatkan kita semua: setidaknya Amerika Serikat tak punya ambisi territorial. Gak heran kalau negara² yang berdekatan dg Cina ramai² akan menawarkan tanahnya untuk menjadi pangkalan angkatan bersenjata Amerika Serikat.



Sumber:


Friday, November 23, 2012

Resensi Buku "23 Things They Don't Tell You About Capitalism"


Saya sudah pernah menulis beberapa mitos yang dipercayai orang² kanan. Buku karangan Chang Ha-Joon ini menjelaskan BANYAK mitos mengenai ekonomi yang dipercayai orang² kanan. Berikut adalah 23 hal yang anda harus ketahui mengenai kapitalisme:

1) Tidak ada itu yang namanya pasar bebas.
2) Perusahaan sebaiknya tidak selalu dioperasikan demi kepentingan pemiliknya.
3) Kebanyakan orang di negara maju gajinya terlalu tinggi.
4) Mesin cuci itu lebih hebat pengaruhnya daripada internet.
5) Asumsikan yang terburuk dari orang lain, kau akan mendapatkan yang terburuk.
6) Stabilitas ekonomi makro tidak membuat ekonomi dunia stabil.

7) Kebijakan pro pasar bebas jarang menolong negara miskin.
8) Modal/kapital itu punya kewarganegaraan juga.
9) Kita masih hidup di era industri.
10) Standard hidup di Amerika Serikat bukan yang tertinggi di dunia.
11) Afrika tidak ditakdirkan untuk miskin.
12) Pemerintah bisa memilih pemenang.
13) "Trickle down effect" tidak bekerja.
14) Manager² di AS digaji terlalu tinggi.
15) Jiwa kewiraswastaan di negara miskin lebih tinggi daripada di negara kaya.
16) Kita tak cukup pintar untuk menyerahkan segalanya pada pasar bebas.
17) Pendidikan saja tidak cukup.
18) Apa yang baik untuk General Motors belum tentu baik untuk Amerika Serikat.
19) Kita masih hidup di era "Ekonomi terpimpin"
20) Persamaan kesempatan belum tentu adil.
21) Pemerintah yang besar membuat masyarakat lebih terbuka.
22) Pasar Finansial harus mengurangi efisiensinya.
23) Kebijakan ekonomi yang baik tidak membutuhkan ekonom.

Ini adalah buku yang baik untuk memperkenalkan ide² dasar ekonomi "non-kanan." Buku ini ideal untuk menjadi buku text "bagaimana cara mendebat ekonomi neo-liberal." Chang menjelaskan setiap point dengan detil, dengan contoh² kongkrit. 

Misalnya, ketika dia membahas #1 "Tidak ada itu yang namanya pasar bebas," dia menjelaskan bahwa semua yang kita sebut "pasar bebas" itu sebetulnya terbatas juga, masalahnya batasan²nya sudah begitu mengakar sampai² luput dari pandangan kita. Misalnya, pasar tenaga kerja kita dibatasi oleh UMUR. Semua negara maju sudah melarang "child labor," dan ekonom, politikus, dan usahawan paling kanan sekalipun takkan mengajukan argumen untuk "membebaskan pasar" dari "kekangan" batasan umur. 

Di #7, #12, #19, dan #21 Chang menunjuk bahwa kemajuan ekonomi Amerika Serikat, Jepang, Korea, Perancis, dan banyak negara lainnya bermula dari campur tangan pemerintah yang melindungi industri lokal dg subsidi, tarif, dan kredit murah. Sebaliknya, di #7 dan #11, Chang menunjuk banyak negara Afrika menjadi miskin karena mereka menggunakan kebijakan laissez-faire/neo-liberal. Hal serupa, to a lesser degree, terjadi di Amerika Latin.

Dst.

Bahasa yang digunakan buku ini juga tidak ber-belit², dan jargon² yg digunakan juga relatif mudah. Richard Feynman pernah bilang "Kamu tak bisa disebut mengerti sampai kamu bisa menjelaskannya pada seorang mahasiswa semester 1." Amin. Tidak seperti banyak buku yang ditulis untuk menunjukkan "kepintaran" penulisnya, buku ini mudah dibaca dan dimengerti. 


Buku ini amat disarankan untuk semua orang yang tertarik untuk memplajari ekonomi dan politik, baik dari spektrum kiri maupun kanan. Terutama untuk yang berada di kanan. Buku ini bisa membangunkan mereka dari mitos² mereka sendiri.

Wednesday, September 26, 2012

Taufiq Kiemas, Jokowi, Prabowo

Komentar pendek saja kali ini.

Taufiq Kiemas memberikan komentarnya soal koalisi dengan Gerindra. Intinya dia bilang:

"WAAA, WAAAAAAA!! Berani²nya Prabowo muncul bareng Jokowi di iklan! Berani²nya dia numpang beken! KAPOK, KAPOK KAPOOOOOKK saya koalisi sama dia!!"

Sebelumnya dia bilang, tidak boleh seperti anak kecil.

Telat pak. Sekarang bapak sudah seperti anak kecil.

Baru masuk politik yah pak? Partainya tidak bikin iklan Mega muncul bareng Jokowi-Ahok malah ngambek dan nyalahin Prabowo? Kalau mau NGAMBEK, kalau mau "kecewa," silahkan ngambek dan kecewa thd anak buah bapak sendiri yang gak bikin iklan. 



Thursday, September 20, 2012

Menerima Kekalahan

Saya teringat saat dimana timnas Jerman tersingkir dari Piala Eropa 2012. Karena saya tinggal di Jerman, saya bisa melihat kekecewaan di wajah orang² Jerman saat itu. Suasananya begitu kontras dibandingkan saat Jerman mengalahkan Yunani, Denmark, Belanda, dan Portugal. Tidak ada pekikan kemenangan, tidak ada suara klakson ber-tubi², tidak ada pengibaran bendera oleh rakyat Jerman.

Namun bukan hal² itu saja yang tak ada. Tak ada juga yang mengumpat Italia. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah bisa tertawa lagi sambil membahas kekalahan tsb. Bahkan ketika ada sebuah mobil berisi beberapa pendukung timnas Italia meneriakkan yel² kemenangan, mereka masih tersenyum dan melambaikan tangan ke arah para pendukung tim lawan tsb. Ketika sebuah mobil melaju kencang melewati pusat kota sambil menyuarakan kegembiraan, para pendukung Jerman cuma tertawa dan bilang "Pasti itu orang italia!" Mereka dengan besar hati menerima kekalahan.

Hal yang sama terjadi 2 tahun lalu saat timnas Jerman dikalahkan timnas Spanyol di semifinal piala dunia 2010. 

Hal yang sama terjadi setiap kali ada Pemilu.

Semoga saja hal serupa bisa dilakukan oleh para pendukung Foke-Nara. Menerima kekalahan adalah bagian dari kehidupan yang sehat. Jangan sampai para pendukung Foke mempermalukan diri mereka sendiri misalnya dengan menyumpahi datangnya bencana. Apalagi Foke sendiri kali ini berbesar hati dan sudah memberikan selamat pada Jokowi.

Selamat pada Jokowi-Ahok atas kemenangannya! Ini adalah awal baru untuk Jakarta.



Monday, September 10, 2012

Dia BENAR-BENAR Panik!

Panik ya bang?
Dari detik.com
Saya sebelumnya sudah mengomentari kubu pembela Fauzi Bowo, "panik dan putus asa".

Ralat sedikit. Fauzi Bowo BENAR² PANIK!!

Saking paniknya sampai² dia mengancam akan mencabut KTP orang Betawi yang tak mau memilih cagub Betawi (Foke-Nara)!

Hei kumis, kamu ini bikin malu orang betawi, bikin malu lulusan Jerman, bikin malu keluarga kamu, TAHU! Dari awal pemilihan gubernur ini adalah adu kompetensi dan kejujuran, bukan masalah etnis!! Jangan lupa juga, pemilih Jakarta cerdas² dan malah antipatik thd calon yang mengusung isu SARA.

Apa kamu ini mengejek masyarakat Jakarta? Apa kamu merendahkan kecerdasan pemilih Jakarta? Mungkin tidak. Rasanya kamu cuma luar biasa panik melihat fakta lapangan lawanmu lebih populer dari kamu. Dalam kepanikanmu, kau langsung ceplas ceplos. Namanya juga orang panik, gak mikir lagi waktu ngomong. Namanya juga orang panik, jadi SENSITIF, langsung main intimidasi.

Mari kita lihat apakah masyarakat Jakarta bisa diintimidasi oleh gubernurnya yang berkumis indah ini, yang begitu bernapsu mempertahankan kursinya!

Sunday, September 9, 2012

Kebangkitan Cina

Semua sudah tahu saat ini Cina sedang bangkit. Bukan cuma di bidang ekonomi saja naga raksasa bernama Cina menggeliat, di bidang militer, politik luar negeri, dll, Cina praktis sudah menjadi superpower baru. Bukan cuma di Asia Timur saja, Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengahpun merasakan efek kebangkitan Cina ini.

Banyak pihak yang anti Barat (Baca: anti Amerika dan anti Israel) antusias menyambut kebangkitan ini. Kejutan besar, setelah 10 tahun bangkit semua orang mulai menyadari ... Barat itu tak terlalu jelek loh! Kita bisa mulai dari mana yah ... hmm ...

1) Sengketa di Laut Cina Selatan
Kepulauan Spratly, dan Paracel, diperebutkan oleh banyak negara. Salah 1nya adalah Cina dan hampir semua negara ASEAN. Apa yang Cina lakukan di pulau² tsb? Mereka menempatkan militernya, dan menunjuk pejabat² sipil untuk mengatur area itu. Cina memang secara ekonomi dan militer lebih kuat daripada negara ASEAN manapun, BAHKAN lebih kuat dari gabungan semua negara ASEAN. Namun, kejadian ini membuka mata negara² ASEAN: Hei, ternyata dominasi Amerika di daerah ini tak jelek!!

2) Sengketa Cina-Jepang
Bukan, saya tak bicara tentang sengketa pulau Diaoyu/Senkaku di tahun 2012 ini. Saya bicara tentang sengketa 2 tahun yang lalu ketika kapal² nelayan Cina memasuki perairan Jepang, bertabrakan dg kapal polisi pantai Jepang. Tentu saja Jepang menangkap nelayan² Cina itu.

Reaksi Cina adalah menghentikan pasokan rare earth mineralnya ke Jepang. Oh iya, mereka melakukan ini sambil berlagak pilon. Mereka TIDAK mengakui mereka melakukan embargo thd Jepang. Nope, mereka tak berhasil menipu siapapun.

Semua orangpun mencatat: "Diversifikasi pemasok rare earth mineral!" Catatan lainnya: "Pemerintah RRC AKAN memerasmu dengan monopoli rare earth mineralnya."

Baca artikelnya Paul Krugman untuk detilnya.

3) Myanmar
Saat ini Myanmar sedang membuka diri. Militernya mengundurkan diri dari politik, keran² kebebasan mulai dibuka. Ada apa sih? Begini intinya: junta militer Myanmar sudah eneg melihat negaranya dijadikan sapi perahan oleh RRC.

Salah satu contoh pemerasan tsb adalah bendungan Myitsone. Rakyat lokal membencinya karena bendungan tsb akan membuat rumah 10.000 orang berada di bawah air. Lingkungan sudah pasti rusak akibat pembangunan bendungan tsb. Dan yang memanfaatkan listrik yang dihasilkan oleh bendungan itu adalah ... RRC.

Setelah proses demokratisasi dimulai, proyek tsb langsung dihentikan oleh pemerintah pusat Myanmar.

4) Afrika
Ketika Cina mendekati Afrika, semua negara Afrika bersorak riang gembira. Ah, ini dia partner yang tidak menggurui, partner yg tidak menjajah Afrika. Dibaca: Cina tidak perduli dengan korupsi di kalangan pejabat Afrika.

Kita bisa belajar dari cara Cina mendekati Afrika, misalnya cara Cina membayar sumber daya alam Afrika adalah dengan proyek, bukan dengan uang tunai. Namun orang² Afrika sendiri sudah mengeluh. Proyek² tsb dibangun oleh perusahaan Cina, diawasi oleh perusahaan Cina, dinilai oleh perusahaan Cina, dan diaudit oleh perusahaan Cina. Hmm ... pernah dengar kata mark-up? Atau manipulasi catatan keuangan? 


Semua orang kini sudah terbangun dari mimpinya, Cina itu BUKAN negara ramah yang hendak menolong semua orang. Cina juga tak segan² mengancam, mengintimidasi, dan memeras negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Rusia, dan negara² lainnya. Dan sebaliknya, banyak orang kini jadi bisa menghargai dominasi Barat. Hei, kita sering cuma bisa menghargai sesuatu ketika kita mulai kehilangan hal tsb yah!


Wednesday, August 22, 2012

Amien Rais, Jokowi, dan Walikota Terbaik

Amien Rais bilang "predikat walikota terbaik Jokowi itu menyesatkan," buktinya menurut Amien adalah banyak kota yang lebih rapi daripada Solo.

Amien Rais ini sadar gak sih, kinerja seorang pemimpin itu bukan cuma dinilai berdasarkan hasil akhirnya. Kinerja seorang pemimpin itu dinilai berdasarkan PERBEDAAN antara titik awal dan hasil akhirnya.

Sekarang saya tanya, perbedaan Jakarta di awal pemerintahan Fauzi Bowo dan Jakarta saat ini apa? Hmm? Saya benar² heran, sebab saya tak menyangka bisa ada gubernur Jakarta yang membuat Sutiyoso jadi kelihatan bagus. SUNGGUH! Se-gila²nya Sutiyoso, dia masih ADA USAHA untuk memperbaiki Jakarta. Tidak seperti si ahli berkumis penerusnya ini ...


Monday, August 20, 2012

Resensi Buku "The Utility of Force"

Apa sih gunanya militer? Kebanyakan orang menjawab pertanyaan ini dengan jawaban idealis, langsung dari textbook "pendidikan Pancasila":
  • Untuk membela bangsa dan negara!
  • Untuk mempertahankan tanah air!
  • Untuk menjaga harga diri bangsa!
  • dll.

Saya lebih suka jawaban yang lebih kongkrit dan "to the point" tanpa glorifikasi:
  • Untuk membunuh musuh negara.
  • Untuk memberikan ancaman kematian pada musuh negara.
Lebih kongkritkan? Mari kita lanjutkan ke isi buku ini.

Buku "Utility of Force" karangan jendral Rupert Smith ini membahas sejarah aplikasi militer. Beliau menjelaskan secara garis besar ada 2 jenis bentuk perang:
  • Perang industri/industrial war
  • Perang di antara rakyat/war amongst people.
Apa bedanya kedua perang ini? Mari kita analisa, apa saja sih yang harus kita miliki untuk memenangkan sebuah perang? Clausewitz merumuskan hal tsb dalam bentuk sebuah trinitas : kemauan politik (Negara), dukungan rakyat (Rakyat), dan kemampuan militer (Militer). Dari situ kita bisa melihat perbedaan kedua jenis perang ini.


Perang Industri:
"Perang industri" bisa digambarkan dengan diagram di kanan.

Setidaknya 2 negara memiliki kemampuan trinitasnya masing². Militer kedua negara bertempur di medan perang (Panah merah di bawah), sementara politikus kedua negara saling mengajukan tuntutan dan penawaran (panah merah putus² di atas.). Perang industri menitik beratkan pada MILITER. Semua operasi dalam perang industri dimaksudkan untuk melemahkan, menghancurkan militer lawan, sementara segenap kekuatan negara dan rakyat dikerahkan untuk mendukung militer masing².

Itu sebabnya sekutu membom daerah Ruhr dan Tokyo. Mereka hendak melemahkan kapasitas industri yang menghidupi mesin² perang pihak Jerman dan Jepang. Ketika mereka membakar Dresden dan kota² lainpun mereka ingin agar semua rakyat sipil lawan mengungsi ke pedesaan, mematikan semua usaha untuk membangun kekuatan militer.

Perang industri mulai terbentuk setelah revolusi industri menciptakan trobosan tehnologi yang memungkinkan produksi massal senjata, komunikasi antara ribuan orang serdadu yang terpisah ratusan kilometer sekalipun, dll. Perang industri pertama adalah perang Napoleon, yang memperkenalkan 1 trobosan lagi yang fundamental: wajib militer. Mulai saat itu, perang adalah tanggung jawab seluruh bangsa Perancis, bukannya seglintir kaum elitenya dan tentara bayarannya.

Napoleon berkata"Buat apa saya memberitahu lawan cara saya berpikir?" tanya dia balik saat ditanya kenapa dia tak merumuskan ide²nya secara sistematis, membuatnya menjadi sebuah buku. Akhirnya, yang merumuskan semua ide² tsb adalah Carl von Clausewitz dari Prussia/Jerman, dalam bukunya Vom Kriege atau On War.

Intinya, perang industri bisa adalah "perang total," dimana 2 negara mengerahkan segenap kapasitasnya: rakyatnya, industrinya, sumber daya alamnya, segalanya, demi mengalahkan negara lawan. Perang industri semakin jarang terjadi karena perkembangan tehnologi juga: dengan adanya senjata nuklir, perang industri bisa jadi berarti kematian buat semua pelakunya. Karena itulah sekarang ini "Perang di antara rakyat"lah yang lebih sering terjadi.



Perang di Antara Rakyat
"Perang di antara rakyat" jauh berbeda dengan semua itu. Perhatikan diagram di kiri, kali ini "Rakyat" di kedua trinitas tumpang tindih.

Berbeda dengan perang industri, perang di antara rakyat fokus pada RAKYAT, bukan militer. Medan perangnya bukan di perbatasan 2 negara, tapi di tengah² kota. Seringkali, perang ini BUKAN menghadapkan 2 negara, melainkan aktor² non-negara seperti jaringan teroris, gerilya, dll. Medan perang sesungguhnya adalah di "hati dan pikiran" rakyat, dia yang berhasil mendapat dukungan rakyat akan memenangkan perang ini.

"Pertempuran menentukan" tidak akan sebanyak dan sedramatis di perang industri, ini adalah perang untuk menciptakan kondisi, atmosfer, yang makan waktu lebih panjang daripada cuma masalah "tentara siapa menduduki daerah mana" di perang industri.

Dalam perang ini, kedua belah pihak juga akan lebih ber-hati² dalam menggunakan kekuatan mereka. Buat pihak non-negara, hal ini disebabkan jumlah mereka sedikit, mereka takkan bisa mengganti anggota²nya yg tewas dg mudah. Buat pihak negara, korban jiwa juga akan membuat politikus² di ibukota kehilangan dukungan rakyat.


Kondisi Saat Ini
Lalu, apa kritik Smith thd kondisi militer saat ini?


Sederhana, semua militer masih dirancang untuk melakukan perang industri. Mereka memiliki struktur organisasi, perlengkapan, pelatihan, prosedur, dan paradigma perang industri, SAMBIL melakukan "Perang di antara rakyat."

Misalnya, pemerintah AS menghabiskan trilyunan Dolar mengembangkan dan membangun tank, jet tempur canggih, dan artileri berat, padahal semua itu tak berguna dalam perang di antara rakyat. Personil² divisi lapis baja Amerika Serikat adalah contoh lebih spesifiknya. Mereka dilatih untuk mengoperasikan Tank Tempur Utama (MBT) seperti M1 Abrams, tetapi masalahnya M1 Abrams BUKAN senjata yang tepat untuk pertempuran melawan gerilyawan di kota. Akibatnya, mereka akhirnya diterjunkan ke medan perang untuk bertempur sebagai infanteri. 

Smith mengusulkan untuk memodifikasi militer² agar bisa berperang dalam "Perang di antara rakyat." Namun, Smith rasanya terlalu naif ketika dia mengasumsikan risiko perang industri itu amat rendah. Kita sudah melihat masih diperlukannya perang industri ketika Rusia menginvasi Georgia, ketika kita membayangkan skenario ketegangan antara Cina dengan Jepang atau negara² Asia Tenggara atau Korea memuncak menjadi perang, ketika hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia memanas, dst. Militer yang dirancang untuk berperang melawan gerilya takkan bisa menghadapi perang industri. Tanya saja tentara Jepang di Manchuria saat mereka menghadapi invasi Uni Soviet di bulan Agustus 1945.


Mari kita kembali ke awal artikel ini, fungsi militer adalah membunuh musuh negara. Fungsi ini hanya bisa dijalankan dengan baik di saat "MUSUH NEGARA" teridentifikasi dengan baik. Ketika "musuh negara" tak bisa dipisahkan dengan non-musuh, aksi militer tidak akan membawa manfaat untuk negara pemiliknya. Karena itulah saya berpendapat polisi dan jaringan intelijen lebih tepat untuk dijadikan ujung tombak dalam perang melawan teroris. Kedua organisasi ini memiliki paradigma, prosedur, dan pelatihan untuk mengidentifikasi "musuh negara." Militer bisa membantu mereka di banyak kesempatan, misalnya dengan mengoperasikan Predator Drone untuk membom sarang teroris yang sulit dijangkau, atau ketika para teroris memutuskan untuk memulai perang terbuka, tapi militer yang dirancang untuk perang industri tidak tepat menjadi inti dari perang melawan teroris dan gerilya.


Akhir kata, buku ini wajib dibaca untuk orang² yang tertarik pada sejarah militer, orang² yang tertarik untuk mengkritisi "Perang melawan teror," dan orang² yang menggeluti politik luar negeri.


Catatan: Kedua diagram di atas adalah buatan saya sendiri. Silahkan menggunakannya, cantumkan saja saya sbg sumbernya.



Saturday, August 18, 2012

Mereka Panik ... dan Putus Asa!

Pilkada Jakarta putaran kedua sudah dekat. 

Jakarta bukannya tenang, malah tambah kacau.

Dan ada 1 yang paling kacau, video youtube yang mengancam semua warga Jakarta keturunan Cina untuk menghanguskan suaranya.

Komentar saya: panik nih yeee!!
Putus asa kampanye SARA-nya gak mempan?
Putus asa calonnya ketinggalan terus di semua survei?
Putus asa pasangan Jokowi-Ahok gak bisa dikejar?
Segitu putus asanya sampai² kini mengancam dengan terang²an?

Pesan saya buat yang buat video ini:
TERIMA KASIH sudah jujur, menunjukkan anda cuma perduli pada sentimen rasial, bukannya memperhatikan kompetensi dan kejujuran!
TERIMA KASIH sudah meyakinkan semua orang yang cinta Indonesia, cinta Jakarta, dan cinta persatuan-kesatuan bahwa para rasis seperti kalian terang² mendukung salah 1 calon gubernur!
TERIMA KASIH sudah meyakinkan semua warga keturunan Cina untuk berpartisipasi dalam pilkada kali ini!

Sekali lagi, TERIMA KASIH BANYAK! 

Thursday, August 16, 2012

Cara Berdiskusi yang Sehat

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan psikologis untuk berinteraksi 1 sama lain. Ada banyak interaksi yang bisa terjadi. "Diskusi" adalah salah satunya. 

Sebuah diskusi adalah saat dimana setidaknya dua individu secara aktif melakukan tukar menukar informasi. Di sisi lain, sebuah debat pada intinya adalah sebuah diskusi dimana kedua pihak tidak setuju tentang sesuatu, dan mendiskusikan hal tsb. Intinya: beda diskusi dan debat itu amat tipis. Karena itu, cara berdiskusi yang sehat SAMA PERSIS dengan cara debat yang sehat. Coba lihat diskusi/debat berikut ini, tentang apakah Indonesia harus menjadi negara Islam/Khilafah:

"A": Khilafah itu bagus kok!
"B": Khilafah itu jelek!
"A": BAGUS, BAGUS, BAGUS!!
"B": JELEK, JELEK, JELEK!!

Saya yakin semua orang setuju bahwa contoh di atas adalah contoh sebuah diskusi/debat yang buruk. Apa yang salah? Kesalahan yang paling utama yang dilakukan oleh kedua orang di atas adalah, mereka cuma menyampaikan opini mereka, bukannya menyampaikan ARGUMEN. Yup, argumen. Sebuah diskusi atau debat adalah PERBANDINGAN ARGUMEN. Kedua orang di atas cuma memberikan OPINI mereka. Tidak ada argumen, tidak ada diskusi, apalagi diskusi yang baik. 

OK, kalau begitu bagaimana cara yang berdiskusi yang sehat? Sederhana, bicarakan argumennya. Jangan ngelantur, jangan lari ke-mana², jangan mengalihkan topik, analisa argumen pihak lain dan sampaikan tanggapan anda.

Lebih rincinya, ibarat sebuah tembok, ada 2 hal yang menyusun argumen: data/fakta dan logika, ibarat batu bata dan semen. Jadi, semua diskusi tentang sebuah argumen harus melibatkan setidaknya salah 1 dari 2 hal itu: data dan logika. Kalau dibawa dalam kontext debat, cuma ada 2 serangan yang sah:
1) Menunjuk kekurangan atau kesalahan data/fakta lawan.
2) Menunjuk kesalahan logika lawan.

Mari kita kembali ke contoh di atas. Serangan tipe pertama itu seperti ini:
"B": Khilafah itu jelek! Semua diktator dan tiran itu menggunakan Khilafah, lihat mereka sudah membunuh berapa milyar manusia?
"A": Maaf yah, tapi itu salah besar. Hitler tidak pernah mendirikan atau memimpin Khilafah. Apalagi Stalin, Pol Pot, dan Mao yang komunis!

Lihatkan? "A" menyerang data yang digunakan "B" dalam argumen anti Khilafahnya. Tak sulitkan? Lanjut, kita ke contoh kedua:
"A": Khilafah itu bagus sebab Hitler tak mendukung Khilafah! Stalin dan Mao juga!
"B": Mereka bertiga tak percaya kuntilanak itu ada. Jadi artinya kita harus percaya kuntilanak itu ada?

Jelaskan? Kita jadi melihat sebuah diskusi, sebuah debatkan, bukannya adu teriak antara 2 anak kecil seperti contoh pertamakan?

Namun, kenyataannya berbeda jauh. Ada banyak tehnik yang sering digunakan dalam debat, diskusi, black campaign, dll yang jauh dari sahih. 

Tehnik pertama tentu saja memalsukan fakta atau menyebar kabar bohong. Tak perlu penjelasan apapun tentang ini, sudah cukup jelas, balik lagi ke tehnik debat #1, tinggal tunjuk kesalahan data/fakta tsb.

Tehnik kedua tentu saja menggunakan logical fallacy/kesesatan logika! Ini adalah tehnik favoritnya BANYAK orang. Beberapa fallacy yang paling umum digunakan:

1) Argumentum ad hitlerum:
Ini adalah yang dilakukan di contoh kedua, "A" mencoba menjatuhkan argumen "B" dengan menyamakannya dengan Hitler. Hitler bisa diganti menjadi "Kafir" atau "Zionis" atau "Muslim" atau cap² lainnya. Nope. Menyatakan sesuatu sbg pendapatnya sebuah kelompok/individu negatif tidak otomatis menjatuhkan argumen tsb.

2) Argumentum ad baculum:
Ini adalah favoritnya para preman! "Kalau kamu tak setuju dengan pendapatku, aku tak menjamin keamananmu!" alias main ancam! Hei, siapa yang butuh argumentasi rasional kalau bisa mengancam?  

3) Circular logic:
Berusaha membuktikan 1 argumen dengan dasar argumen itu sendiri. Contoh: "Saya pasti benar karena saya sudah bilang saya pasti benar!" Ngawurkan? Tapi inilah yang selalu dilakukan orang yang membuat argumen teologis/mencatut nama Tuhan ketika ditanya kenapa kitab suci pasti benar: "Kitab suci pasti benar karena ditulis oleh Tuhan yang tak mungkin salah," sementara mereka juga selalu bilang "Cuma Tuhan lah yang bisa menulis kitab suci sebab kitab suci selalu benar!" OK ... muter dah ...

4) Correlation doesn't imply causation:
Hubungan tidak otomatis membuktikan sebab akibat. Anggota agama pastafarianisme sebagai bagian dari satire mereka misalnya, berargumen bahwa suhu bumi terus meningkat di saat jumlah bajak laut di seluruh dunia terus menurun, membuktikan bajak lautlah yang mencegah global warming! Sebuah hubungan bisa terjadi karena 2 hal tsb disebabkan oleh hal yang sama, atau cuma kebetulan semata. Harus ada bukti² lain untuk membuktikan hubungan sebab akibat. 

Dan masih banyak lagi. Wikipedia memiliki daftar yang lebih komprehensif

Itu adalah cara² berdebat yang tidak sahih. Itu adalah cara berdiskusi yang TIDAK membahas argumen ybs. Kalau anda memang perduli dengan integritas anda, dengan kenyamanan internet sbg tempat bertukar pikiran, dengan integritas argumen anda, anda wajib menghindari semua fallacies tsb.

Namun, tentu saja ada saatnya anda berdiskusi dengan orang yang bolak-balik menolak berdiskusi dengan sehat. Anda tahu dong? Biasanya sih orang yang bakalan ngotot, lalu begitu anda mulai menyampaikan argumen anda dia malah me-maki²? Kadang² memakinya dengan kebon binatang dan aktivitas atas ranjang. Kadang² dengan ancaman neraka, siksa kubur, dan hukuman di akhir jaman. Intinya: diskusi dengan orang² yang menolak menggunakan rasio.

Saran saya: tetaplah berdiskusi dengan mereka, asalkan diskusi/debat tsb terjadi di depan umum. Mereka mungkin tidak bisa mengerti sepatah katapun dari anda, tapi orang² yang mengikuti diskusi/debat tsb tidak semuanya menolak rasio kan?

Kalau diskusi tsb terjadi tidak di depan umum ... sampaikan argumen anda sekali. Jangan terlalu ngotot. Hidup itu cuma sekali, sayang amat kalau dihabiskan cuma untuk berdebat dengan seseorang yang menolak menggunakan rasio.



Monday, July 16, 2012

Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Source: wikipedia
Salah 1 kontroversi terbesar abad 20 adalah bom atom Hiroshima-Nagasaki. Apakah keputusan menjatuhkan bom atom tsb adalah keputusan yang benar?

Jawaban singkatnya: keputusan pahit tapi yang terbaik.

Mari kita pikirkan alternatif²nya bila bom atom tak dijatuhkan.

Skenario 1, Jepang baru menyerah setelah Uni Soviet Menyerang:
Skenario pertama adalah skenario favoritnya Tsuyoshi Hasegawa. Menurut sejarawan Jepang ini, penyebab utama menyerahnya Jepang adalah serangan Uni Soviet. Beliau merasa, pemimpin² Jepang benar² merasa Uni Soviet bisa menjadi penengah dengan negara² sekutu lain, memungkinkan mereka mendapatkan perjanjian damai yang jauh lebih menguntungkan. Karena itulah mereka menolak menyerah, dan bom atompun dianggap kurang relevan. Karena itulah Hasegawa yakin pemimpin² Jepang baru kehilangan harapan dan memohon damai ketika "sang penengah" malah menyerang mereka. 

Anggaplah Hasegawa benar dan Jepang menyerah murni karena invasi Soviet, tanpa dijatuhkannya bom atom. Tanggal menyerahnya Jepang takkan sama. Suka tak suka, bom atom mempercepat menyerahnya Jepang. Ditundanya tanggal menyerah Jepang akan berakibat hebat sekali.

1) Jutaan orang akan mati. Ingat, pendudukan Jepang di Indonesia, Malaya, Cina, dll bukan pendudukan baik². Laksaan manusia tewas setiap harinya, jadi rasanya tak berlebihan menebak jutaan orang non-Jepang akan mati akibat kekejaman pasukan Jepang di koloni²nya, di jeda di antara 15 Agustus (Tanggal menyerahnya Jepang setelah dibom atom dan diserbu Uni Soviet) dan tanggal menyerahnya Jepang.

2) Uni Soviet sangat mungkin bukan cuma merebut Manchuria, Korea Utara, dan kepulauan Kuril, tapi juga Korea Selatan dan Hokkaido. Ini artinya tidak akan ada Korea Selatan, cuma ada Korea Utara yang meliputi Korea Selatan juga, dan akan ada "Republik Demokrasi Jepang" yang berkedudukan di Hokkaido. Mungkin saja kota Tokyo jadi akan terbagi 2 juga seperti kota Berlin pasca menyerahnya Jerman.

Tak begitu baguskan dibandingkan kenyataan? Jangan kawatir, ini baru skenario pertama ...


Skenario 2, Jepang menyerah setelah operasi Olympic dan Coronet
Di skenario kedua ini, Amerika Serikat dan sekutu²nya menginvasi Jepang dalam 2 operasi: Olympic (Merebut Kyushu) dan Coronet (Merebut Honshu) sementara saya asumsikan Hokkaido direbut Uni Soviet secara terpisah.

Ini artinya 2 akibat negatif skenario #1 terjadi, DITAMBAH korban jiwa akibat invasi. Ketika pihak Amerika Serikat memperhitungkan korban yg akan jatuh dalam operasi ini, mereka memperhitungkan mereka akan kehilangan 1 juta manusia. Perlu ditegaskan, 1 juta ini adalah korban di pihak sekutu saja. Pihak Jepang sendiri sudah memobilisasi SEMUA penduduknya. Anak² mereka saja diajari menggunakan bambu runcing menusuk perut tentara² sekutu yang mendarat di Jepang. Menghadapi perang total macam ini, tak berlebihan kalau saya bilang korban totalnya puluhan juta jiwa.


Skenario 3, Jepang menyerah tanpa operasi Olympic dan Coronet, tanpa invasi Soviet
Apa yang terjadi seandainya Jepang menyerah tanpa invasi sama sekali?  Jepang mustahil menyerah begitu saja cuma karena kehilangan Okinawa, Mariana, Filipina, Irian, dan Pasifik Tengah. Satu²nya cara membuat Jepang menyerah adalah dengan meneruskan bombardemen udara & laut, sambil memblokadenya, memastikan tak ada bahan mentah atau makanan yang memasuki tanah air Jepang.

Skenario ini berarti tanggal menyerahnya Jepang MUNDUR lagi. Korban di kalangan sekutu bisa diminimalisir, tapi korban sipil Jepang akan terus berjatuhan. Seperti kota² yang dikepung, pulau² Jepang akan dilanda kelaparan, penyakit, dll. Entah butuh waktu berapa lama sampai Jepang benar² menyerah. Artinya, korban jiwa di pulau² Jepang dan koloni² Jepang akan bertambah lagi. 


Sudah jelaskan, skenario apapun yang terjadi tidak terlihat bagus.

Bom atom Hiroshima-Nagasaki sudah pasti membunuh ribuan penduduk 2 kota itu, tapi di saat yang sama menghindari jutaan korban akibat 3 skenario di atas. Jangan salahkan presiden Truman menjatuhkan bom tsb, salahkan petinggi² Jepang yang terobsesi pada Bushido, pada "Kehormatan" pada prinsip "lebih baik mati daripada menyerah!" Seandainya pemerintah Jepang memang rasional, memang perduli pada nasib rakyatnya, mereka sudah menyerah paling lambat saat Filipina jatuh, saat mereka kehilangan akses ke ladang² minyak di Kalimantan, sementara kapal² terbang Amerika dari Mariana membombardir Jepang.


Thursday, July 12, 2012

Amerika, HAM, dan RRC

Sebelumnya saya sudah bilang, demokrasi bukan panacea semua masalah tapi absennya demokrasi hampir pasti membunuh kemajuan. Demokrasi adalah sine qua non kemajuan.

Lalu, saya membaca sebuah berita dari detik.com tentang RRC tak senang mendengarkan pernyataan Hillary Clinton soal demokrasi. Lagu lama. Biar saya terjemahkan beberapa hal dari artikel tsb.

Ditulis:
"Siapa yang memberi Amerika hak untuk secara arogan mengkritik status demokrasi di Asia?"

"Amerika bukan hakim soal HAM untuk dunia dan Asia. Tak ada sistem umum yang cocok untuk semua negara,"

Dibaca:
"Hei, biarkan kami membungkam semua kritik di negara kami! Biarkan kami menindas rakyat kami! Kamu orang luar tak punya hak untuk mengritik kami!"

Dan makin lucunya artikel itu ditutup dengan:
"Benar bahwa memberantas ekspresi politik atau mempertahankan kontrol ketat atas apa yang dibaca orang atau dikatakan atau dilihat orang bisa menciptakan ilusi keamanan. Namun ilusi akan pudar, karena kerinduan orang untuk kebebasan tidak akan pudar," kata Hillary beberapa hari lalu.
Saat itu Hillary memang tidak menyebut nama China, namun menurut People's Daily, komentar tersebut jelas-jelas ditujukan ke para pemimpin China."

Komentar saya:
BERASA NIH YEEE!!

Gini deh para pemimpin RRC ... siapa yang memberikan kalian hak secara arogan untuk mengontrol segenap birokrasi, hukum, dan rakyat kalian? Siapa yang memberikan kalian status "Kebal kritik"? Hmm? Jawaban paling pro pemerintah RRC yang bisa saya pikirkan, yang tidak melibatkan ngarang² adalah "Rakyat Cina di akhir 1940an." Itu 60 tahunan yang lalu. 2-3 generasi yang lalu. Basi banget. Di sekolah, seorang siswa diuji setiap tahunnya apakah dia pantas naik kelas atau tidak. Di perusahaan, seorang karyawan terus menerus di evaluasi oleh bosnya. Terus, di RRC ini ada sebuah partai politik yang menguasai semua lapisan birokrasinya selama 60 tahun lebih tanpa di evaluasi oleh pihak lain dan mereka bicara soal arogansi?

Amerika tidak sempurna. Amerika juga sering memberlakukan standard ganda, kemunafikan, kesalahan, dll. Namun, bukan berarti omongan menteri luar negerinya bisa langsung diasumsikan "arogan" atau salah.

Apa? Masih menganggap Amerika arogan karena mereka "mencampuri urusan negara lain" karena mereka "meng-injak² kedaulatan nasional"?? News flash: kedaulatan nasional itu OVERRATED.



Thursday, July 5, 2012

Hukuman Mati

Salah 1 hal kontroversial adalah mengenai perlu tidaknya hukuman mati.

Biar saya tegaskan posisi saya di awal argumentasi ini: saya SETUJU hukuman mati cuma untuk BEBERAPA kejahatan: genosida, pembunuhan massal, terorisme, pembunuhan berantai, dan kediktatoran keji. Menurut saya, argumen anti-hukuman mati tak valid untuk kejahatan² tsb. Berikut ulasannya:

1) Argumen "Kita tak bisa menghukum mati karena kalau salah vonis, kita tak bisa membetulkannya!" itu nonsense.
Risiko ini tak membuat kita menghapuskan militer, padahal vonis perlunya perang atau tidak sering salah, dan korbannya ribuan. Risiko ini juga tak membuat kita berhenti mempersenjatai polisi. Padahal vonis yang dijatuhkan polisi apakah dia harus menembak atau tidak, cuma diambil dia sendiri, dengan informasi yang terbatas, dan "under pressure."

2) Untuk para kriminal dengan pengikut: kalau mereka masih punya pengikut di luar, selama mereka masih hidup dan ditahan oleh pihak berwajib, pengikut mereka bisa melakukan penyanderaan.
Saya sih takkan mau membayar uang tebusan. Itu cuma akan mendorong orang² melakukan penyanderaan. Namun di dunia nyata tak semudah itukan? Ada pertimbangan politis. Ada desakan² dari berbagai pihak untuk membayar tebusan, dst. Bisa jadi proses penyanderaan itu kacau dan akhirnya sanderanya terbunuh. Bisa jadi pemerintah akhirnya melembek dan melepaskan si kriminal. Lihat point berikutnya. Hukum mati haram jadah itu, habis perkarakan?

3) Kalau para kriminal tsb berhasil melarikan diri dari penjara, mereka akan membunuh lagi.
Hei para penentang hukuman mati, kalau para haram jadah itu lepas dan membunuh lagi anda mau tanggung jawab?


Namun untuk kasus korupsi, argumen salah vonis benar² serius. Memfitnah orang melakukan korupsi JAUH LEBIH MUDAH daripada memfitnah orang melakukan genosida atau pembunuhan massal atau kediktatoran keji. Di saat yang sama, argumen #2 &#3 itu irelevan untuk para koruptor. Yang paling utama dalam menghukum koruptor adalah memastikan semua uang yang dia curi dari negara dikembalikan. "Hukuman mati buat koruptor" baru bisa menjadi pilihan sahih kalau sistem peradilan Indonesia tak korup lagi.