Showing posts with label Agama. Show all posts
Showing posts with label Agama. Show all posts

Tuesday, February 26, 2013

Indonesia Raya & Sekularisme

"Sekuler" itu kata kotor di Indonesia. Tidak ada politikus yang berani menyatakan dirinya sekuler. Saya  pernah menulis betapa ngawurnya hal ini dalam sebuah artikel di majalah Bhinneka hal 7 sampai dengan 9. Setiap negara itu WAJIB menjadi negara sekuler, sebab "tidak sekuler" berarti menggunakan agama dalam konstitusi dan hukumnya, pertanyaannyakan AGAMA MANA? Denominasi mana? Selain itu kita semua tahu, semua politikus itu busuk. Mencampur adukkan agama dengan politik berarti membusukkan agama. Bukannya kesucian agama itu mahapenting?

Setelah itu saya juga sudah pernah menulis, sila pertama Pancasila itu sebetulnya bersifat sekuler. Intinya, "Ketuhanan" tidak sama dengan "Tuhan" dan "Esa" itu bukan "Eka" atau "tunggal" atau "satu."

Namun, "sekuler" itu tetap kata tabu. Banyak orang masih ngotot "sekuler itu berarti anti Tuhan!"

News flash: TUHAN ITU TIDAK DISEBUT DALAM LAGU INDONESIA RAYA! Ini penting sebab kontras dengan 2 negara sekuler: Amerika Serikat dan Rusia. Mari mulai dengan Amerika Serikat.

Asal tahu saja, Amandemen pertama konstitusi Amerika Serikat dengan jelas menyatakan Kongres tidak berhak membuat peraturan mengatur agama atau menghalangi kebebasan beragama. Kalau itu bukan contoh sekularisme, artinya kata sekularisme itu gak ada artinya. Namun ... lagu kebangsaan mereka "The Star Spangled Banner" itu ternyata memiliki baris yang berkata: 

Then conquer we must, when our cause it is just,
And this be our motto: "In God is our trust."

Sama juga dengan Rusia. Mirip dengan Perancis, Vladimir Putin juga melarang jilbab di sekolah, dan menggunakan "sekularisme" sbg dasar hukumnya. Namun, lagu kebangsaan mereka memiliki 2 baris yang berbunyi:

Kau unik, satu²nya di dunia -
Tanah air ini dilindungi Tuhan!

Artinya ... sekularisme itu membenci Tuhan ke tulang sumsum, sampai² di lagu kebangsaan saja nama Tuhan disebut? Yeah ... kelihatannya begitulah kenyataannya. 

Masih menolak sekularisme? Kalau begitu biar saya tebak ... anda masih menonton film menggunakan Betamax, bukannya DVDkan? Soalmya anda ini type orang yang ngotot gak jelas, menolak fakta :)


Wednesday, February 20, 2013

Kesalahan "Teori Evolusi"

Malang betul nasib ilmu hayati.
Salah 1 ilmuwan terhebat sepanjang masa:
Charles Darwin
Tidak seperti matematika, fisika, dan ilmu² alam lainnya, fondasi terdasar ilmu ini terus menerus ditentang, dimaki, dan dihina-dinakan oleh begitu banyak orang. Tentu saja saya sedang bicara tentang teori evolusi yang sampai saat ini dianggap "sesat" oleh ahli² agama. Saking gigihnya mereka menentang teori evolusi, mereka terus menerus mengulang beberapa kesalahan ini:


Kalau manusia berasal dari kera, kenapa kera masih ada?
Ini adalah bukti para penentang teori evolusi itu begitu terobsesinya menjatuhkan teori evolusi sampai² TIDAK MENGGUNAKAN LOGIKA ketika berargumen. Saya baru saja membaca posting di facebook yang kurang lebih bilang:

Kalau manusia berasal dari debu dan tanah, kenapa debu dan tanah masih ada?
Kalau orang Amerika berasal dari Eropa, kenapa orang Eropa masih ada?

Terbuktikan betapa ngawurnya logika ini? Oh iya, ngomong² soal "evolusi menyatakan manusia berasal dari kera" ...


Manusia itu TIDAK berasal dari kera!
Ini biasanya serangan pertama orang² penentang evolusi. Ini adalah strawman fallacy, teori evolusi TIDAK pernah mengatakan manusia berasal dari kera! Menurut teori evolusi, manusia dan kera modern memiliki nenek moyang yg sama, jadi JANGAN gunakan serangan ngawur ini kalau mau menentang evolusi.



Evolusi ini cuma teori!
Serangan ini tambah "meyakinkan" berkat popularitas iklan odol 10 tahun yang lalu "AH TEORI!!" 

Begini yah ... evolusi memang "cuma teori" persis seperti teori heliosentris/matahari sebagai pusat tata surya. Betulan. TEORI di kontext ini adalah penjelasan ilmiah sebuah fenomena, bukannya "omong kosong tanpa bukti." Sebaliknya, sebuah teori yang diterima justru harus memiliki bukti² yang kuat. Namun harus diingat, bukti tsb tidak melulu cuma bukti langsung.

Balik lagi ke teori heliosentris. Tidak ada rekaman kamera yang menunjukkan bumi berevolusi mengelilingi matahari, semua "bukti" teori heliosentris itu adalah hasil perhitungan dan pengamatan tidak langsung. Sama seperti tidak ada rekaman yg menunjukkan evolusi manusia dari makhluk bersel tunggal. Yang kita miliki adalah be-ribu² bukti tak langsung, misalnya existensi bakteri pemakan nilon, persamaan genetik antar spesies, fosil², dll.


Evolusi juga berdasarkan iman!
(Menghela napas.) Charles Darwin sebelum menulis teori evolusinya adalah seorang Kristen. Dia INGIN SEKALI membuktikan kebenaran teori kreasi. Untungnya, akal sehatnya menang. Semua hasil penelitian dia dan sejawatnya TIDAK membuktikan teori kreasi. Teori evolusi adalah salah 1 kemenangan akal sehat, jiwa ilmiah, dan pikiran kritis atas iman dan mentalitas ABS.


Teori Kreasi juga ilmiah!
Ngawur total. Begini deh, saya mau tanya, bagaimana caranya membuktikan ketidak sahihan teori kreasi? Hmm? Mungkin tidak? Bukti macam apa yang bisa meyakinkan anda bahwa teori kreasi itu ngawur? Ada tidak?

Kenapa hal ini penting? Sebab teori yang "tidak bisa dibuktikan salah" itu lebih ngawur daripada teori yang salah. Misal nih, saya mau menebak nomor lotere antara 0 - 9999. Kalau kita meminta bantuan "peramal" dan dia memberikan sebuah nomor, kita bisa MEMASANG nomor itu. Sekarang bayangkan si peramal itu bilang "Nomor lotere itu adalah nomor antara 0 - 9999." Ini adalah sebuah tebakan yang TIDAK MUNGKIN SALAH. Ini juga sebuah tebakan yang TIDAK BERGUNA! Ini sebabnya Karl Popper mendefinisikan keilmiahan sbg "falsiafibility" atau "kalau tak bisa dibuktikan salah artinya SUDAH PASTI TIDAK ILMIAH!!"

Ini sebabnya teori kreasi itu bahkan tidak bisa disandingkan dengan teori bumi itu datar. Hei, kita bisa membuktikan kesalahan bumi itu datar gitu! Kirim saja satelit ke ruang angkasa untuk memotret bumi untuk bukti langsungnya! Sebelum adanya satelit, berlayar saja ke 1 arah terus menerus, kalau ternyata kita kembali ke titik awal, artinya bumi itu bulat bukannya rata! Teori "bumi itu datar" sudah terbukti salah. Teori kreasi itu begitu ngawurnya sampai² bahkan tidak bisa disebut salah.

Sebaliknya, teori evolusi bisa dengan mudah dibuktikan salah. Tunjukkan saja sebuah fosil kelinci dari era pre-cambrian. Tunjukkan "irreducible complexity." Masih banyak cara lainnya, tapi sampai sekarang bukti² ini tak bisa ditemukan. Karena itulah teori evolusi masih dianggap sbg fondasi ilmu hayati modern.


Charles Darwin sebelum mati bertobat menjadi Kristen!
Irelevan. Charles Darwin bukan dewa, bukan Tuhan. Dia mau menjadi Kristen kek, dia mau menjadi Buddhis kek, gak ada urusannya dengan kesahihan teori evolusi YANG terus berkembang setelah kematiannya. Ingat, Darwin TIDAK PERNAH menjelaskan mekanisme evolusi. Cuma setelah Darwin meninggal orang² membaca tulisan Gregor Mendel tentang genetika dan PRESTO, ternyata cocok!

Oh iya, biarpun irelevan, tuduhan itu ngawur yah. Darwin tidak pernah "bertobat". Sampai mati dia meyakini kebenaran teori evolusinya. Anak² Darwin, yang menemani Darwin di saat² terakhirnya, semuanya membantah cerita konyol ini.


Teori Evolusi membuat semua orang menjadi ateis!
Ngawur lagi. Kepala tim pemetaan DNA manusia, Francis Collins adalah seorang biolog Kristen. Dia pernah bilang "semua kerjaan saya ini nonsense kalau evolusi itu salah." Sekali lagi, dia itu seorang Kristen. Dia percaya "evolusi adalah cara Tuhan memberikan upgrade." Ketika dia berdiskusi/berdebat dengan biolog yang ateis, Richard Dawkins, mereka berdua sepakat dulu soal kesahihan teori evolusi.

Gak usah minder, iman anda tidak akan terhapuskan cuma dengan mengamini teori evolusi. Kecuali kalau iman anda memang kerdil dan sempit yah. Kecuali kalau agama anda cuma sebatas "Tuhan menciptakan manusia dari debu dan tanah" yah. Kalau ternyata seperti itu sih ... iman anda memang gak layak dipertahankan. Tuhan dan agama anda seharusnya jauh lebih luas dari itu deh.


Rasanya masih banyak argumen ngawur yang terus menerus digunakan untuk menjatuhkan evolusi deh, tapi itu saja yang terlintas di pikiran saya saat ini. Saya tidak percaya kesalah-kaprahan ini bisa terhapuskan. Banyak penentang teori evolusi tidak tertarik melakukan debat ilmiah dengan pikiran terbuka. Mereka cuma tertarik menjatuhkan teori evolusi itu sendiri, persetan dengan metodenya, persetan dengan fakta! Gak heran kesalah-kaprahan seperti yang di atas bukannya dikoreksi, malah terus-menerus diulang. Gak heran mereka ngotot menyandingkan teori kreasi dengan teori evolusi.


Thursday, January 31, 2013

Rasisme dan Kritik thd Agama?

Kita semua tahu rasisme itu salah. Ketika kita menyatakan ras yang 1 lebih bodoh atau malas atau lemah atau rakus, kita tampak bukan cuma tak punya hati. Kita juga akan tampak tak punya pengetahuan.

OK, semua sudah setuju soal ini, tapi bagaimana dengan soal agama? Banyak orang menghubungkan "penghinaan" thd suatu agama SAMA dengan rasisme. Hei, rezim Soeharto saja dulu menyamakan 2 hal ini, memasukkannya ke dalam kebijakan yang melarang semua serangan SARA! Tapi itukan di masa lalu, bagaimana dengan masa kini? Gak banyak berubah. Beberapa negara bahkan mendorong PBB untuk meratifikasi kesepakatan untuk "melindungi agama." 

Maaf yah, tapi 2 hal itu tak bisa disamakan.

1) Genetik vs Kultural
Mula², ras itu adalah FAKTA GENETIKA. Kita tak bisa mengubah ras kita, bahkan dengan operasi sekalipun. Sedangkan agama BISA berubah. Semua orang bisa mengganti agamanya. Ajaran agama yang ada juga bisa berubah. Hei, kebanyakan agama dulu MENDUKUNG perbudakan manusia yah!

2) Agama vs Tuhan
Manusia memang tak punya hak mengritik Tuhan, entitas yang didefinisikan sbg mahasempurna. Namun, banyak orang lupa, (atau berlagak lupa?) agama BUKAN Tuhan. Banyak orang mencampuradukkan 2 hal ini. Agama adalah "interpretasi ajaran Tuhan yang dilembagakan." Mengritik agama adalah MENGRITIK MANUSIA, jangan menghina Tuhan dengan menyamakannya dengan pemuka agama yah. Dan ngomong² soal mengritik agama ...

3) Berani dikritik?
Tidak ada yang membuat hukum "dilarang membantah teori relativitas Einstein."
Tidak ada juga yang membuat hukum "semua orang yang menyuarakan ketidak sukaannya akan lukisan Picasso harus dibui. "
Kenapa? Sebab Einstein dan Picasso berani dikritik. Ketika seseorang berusaha membungkam semua orang yang mengritiknya, dia sebetulnya menunjukkan KEPENGECUTANNYA, ketidak mampuannya menanggapi kritik.  Katanya agama situ menawarkan keselamatan, kok takut sih? Mau dianggap pengecut? Mau dianggap gak mampu? 
Salah 1 contoh orang² yang merasa "tersinggung!"
Dari The Sun

4) Saya tersinggung!
Ini dia alasan yang sering dipakai: "perasaan tersinggung dianggap alasan yang cukup untuk membacok orang!" Hei, asal tahu saja yah, KITA SEMUA SERING TERSINGGUNG! Cengeng amat sih, begitu tersinggung langsung NGAMUK, langsung MENGANCAM, bahkan kadang² langsung BAKAR, langsung BACOK! Gak sadar yah tingkah laku macam ini malah "membuktikan" bahwa "fitnah" yang menyinggung perasaan itu benar?


Dengar nih, kita semua ini manusia. Nenek moyang, kakek moyang kita, para nabi kita, para rasul kita, SEMUANYA manusia. Namanya juga manusia, BISA SALAH. Mengancam semua yang menunjuk kesalahan mereka, lalu menyatakan "saya tersinggung" setiap kali dikritik tidak membuat agama anda terlihat "keren" atau "kuat." Malah sebaliknya, dengan semua aksi vandalis macam itu, anda semua cuma mencoreng nama agama anda, mempermalukannya.

Saya akui, banyak kritik thd mereka yang "kampungan" yang cuma asal menghina, tanpa substansi sama sekali. Biarkan mereka mempermalukan diri mereka sendiri, tanggapi mereka dengan cerdas, dengan mengurai semua kesalahan mereka, BUKAN dengan membakar toko di negara anda sendiri. Bukan dengan mencoba MENYAMAKAN kritik thd agama anda itu dengan rasisme. 




Friday, January 4, 2013

Hal² yang Ditakuti Para Extrimis


Al-Qaeda, Taliban, FPI, Westboro Baptist Church, Terry Jones, Jerry Falwell, dan para extrimis² agama lainnya sebetulnya adalah makhluk² menyedihkan. Mereka TAKUT akan banyak hal yang menggelikan. Jauh di dasar hati mereka, sebetulnya mereka cuma pengecut. Sebagai KOMPENSASI thd ketakutan mereka, mereka men-jerit² di televisi, berseru bahwa "Saya sedang menyuarakan pendapat Tuhan", "saya tak takut mati" dll. Mari kita lihat hal² apa saja sih yang mereka takuti?

(Penyebaran) Agama lain
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² mereka mengancam setiap tempat ibadahnya.
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² menyiarkan pembakaran kitab sucinya.
Begitu takutnya pada agama lain, semua yang pindah agama, mengglindinglah kepalanya.
Kalau mereka punya nyali, kenapa harus menggunakan ancaman kekerasan ala mafia?


Wanita ...
Begitu takutnya pada wanita, sampai² banyak wanita mereka labeli "Feminazi."
Begitu takutnya pada wanita, sampai² pakaian wanita saja mereka urusi.
Begitu takutnya pada wanita, sampai² cara wanita duduk di motor saja mereka pusingi.
Kalau mereka manusia dewasa yang bisa mengendalikan diri,
kenapa mereka takut setengah mati pada napsu birahi?


Homosexual
Begitu takutnya pada para gay, sampai² mengancam para gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang pernikahan gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang adopsi pasangan gay.


Tak puas mengucilkan, memenjarakan, dan membunuh orang² di dunia fana ...
mereka masih memberikan ancaman neraka dan siksaan selamanya!
Semuanya demi menuruti "Yang maha kuasa"??
Tuan², dan nyonya² semuanya ...
ITULAH kekuatan fanatisme agama!


Saturday, December 15, 2012

Sila Pertama, Interpretasinya, Terjemahannya

Ada 1 yang mengganggu saya soal "Pancasila" yaitu interpretasi dan terjemahan sila pertamanya: "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menurut pengetahuan sekolah saya diinterpretasikan sebagai "Tuhan yang hanya satu," dan diterjemahkan menjadi "Believe in One God" di Bahasa Inggris, tapi coba kita perhatikan lagi ...

Pertama ... "Ketuhanan" itu TIDAK SAMA dengan "Tuhan." 
Imbuhan ke-an itu membentuk kata benda abstrak yang berdasarkan sebuah sifat, misalnya tentram -> ketentraman, aman -> keamanan, gelap -> kegelapan satu -> kesatuan dst. Bisa juga membetuk kata benda abstrak yang merupakan sifat² dari kata benda kongkrit yang menjadi kata dasarnya. Misalnya: manusia -> kemanusiaan, ke-Indonesia-an, dst.
JADI, ketuhanan itu adalah sifat² Tuhan, BUKAN Tuhan itu sendiri.

Kata "maha" sendiri tidak kontroversial, semua sepakat artinya adalah "sangat," tapi kita masih punya masalah kedua.

Kedua ... "Esa" itu BUKAN "Tunggal" BUKAN "satu"
Apa gunanya coba bilang "maha tunggal" atau "maha satu"? Satu yah satu, bukan dua, bukan tiga, bukan empat, dst. Lagipula, kalau memang mau bilang "maha satu" dalam bahasa sansekerta, yang tepat itu adalah "maha eka".
Jadi, apa dong artinya "esa" atau "maha esa"? Hmm ... ternyata ini cukup tricky ... ketika saya mencoba memasukkan kata "esa" dalam kamus atau penerjemah bahasa Sansekerta, tak ada jawabannya. Ketika saya mencoba menerjemahkannya dari bahasa Pali, saya diusulkan untuk mengubahnya menjadi "eso" lalu mendapat terjemahan "This" atau "this one" ... ok, ok, rasanya "esa" adalah salah 1 bentuk deklinasi/perubahan dari "eso," karena Pali memiliki kasus dalam tatabahasanya ...

Huh? Tunggu dulu ... kalau begitu sila pertama Pancasila itu artinya adalah ...
"Sifat² Tuhan yang sangat itu" 

... ok, ok, "This" atau "this one" bisa diartikan sbg "exist" atau "nyata" jadi kita mendapatkan:
"Sifat² Tuhan yang sangat nyata"

Huh? ... OK, saya mengerti sekarang, guru² kita PASTI tak mau PUSING mengajar pernyataan yang sangat filosofis seperti ini, jadinya mereka dengan gampang saja menyederhanakannya. Sama juga dengan para pemimpin² agama dan politikus² kita yang menganggap "ateisme itu menyalahi sila pertama Pancasila." Beliau² ini cuma "tak mau pusing" harap dimaklumi ...



Tuesday, September 4, 2012

Orang Indonesia dan Makanan di Jerman

Tak lama setelah saya tiba di Jerman untuk pertama kali, saya mendengar stereotip orang Indonesia:
"Setelah 20 menit mengobrol, PASTI orang Indonesia mulai membicarakan makanan/minuman!"

Saya tertawa waktu itu karena yang menyatakan hal itu adalah orang Indonesia juga ... dan saya juga setuju. Orang² Indonesia amat menikmati makanan dan minuman. Jauh dari Indonesia, makanan di Jerman tentu saja SANGAT berbeda dengan makanan dari Indonesia. Tentu saja ini adalah bahan obrolan yang seru buat orang² Indonesia yang di Jerman! Ada beberapa hal yang menarik buat saya ...

Yang dikeluhkan oleh BANYAK orang Indonesia tapi tidak masalah buat saya:
1) Sambal!
Buat mayoritas orang Indonesia: bawa sambal ABC banyak² kalau kalian ingin tinggal di Jerman untuk waktu yg lama. Sambal yang paling umum dijual di Jerman adalah sambal Thailand Sriracha, dan "Sambal Oelek" yang tidak pedas sama sekali. Saya tak pernah suka sambal jadi saya tak masalah dengan hal ini.

2) Nasi!
Kita masih bisa membeli nasi di restoran Asia. Beras juga banyak dijual di toko Asia. Mereka bahkan menjual rice cooker. Namun, fakta bahwa mayoritas restoran di Jerman tidak menjual nasi benar² mengganggu banyak orang Indonesia. Dan kantin universitas juga tak menolong. Kalaupun ada nasi, biasanya mereka menjual nasi pera/buyar. Saya sih gak masalah. Saya dari dulu doyan kentang dan roti. 

3) Makanan Halal!
Setahu saya cuma restoran Turki, yang menjual kebab dan falafel, yang halal. Untungnya, di setiap pengkolan, minimal ada 1 restoran Turki. Tapi tetap saja, bosankan kalau makannya kebab terus? Sedikit variasi bisa didapat dengan memesan makanan vegetarian di restoran non-Turki, tapi tetap saja ini masih mengganggu orang² Muslim. Lebih mengganggu lagi, makanan tradisional Jerman itu mayoritas menggunakan daging babi.

4) Susu!
Para penggemar produk susu: Jerman adalah surga. Susu cair, keju, mentega, dan produk² susu lainnya lebih murah daripada di Indonesia. Saya adalah salah 1 penggemar susu, jadi saya sih luar biasa gembira. Orang² Indonesia yang tidak suka susu atau produknya takkan bisa menikmati semua ini.


Yang bermasalah buat saya dan orang Indonesia kebanyakan: 
1) Garpu & pisau!
Kalau ke restoran, atau kantin, atau kedai, perlengkapan standard mereka adalah garpu dan pisau. OK, tentu saja ini masuk akal. Sulit memakan Schnitzel dengan sendok dan garpu, apalagi kalau Schnitzel tsb tebal. Anehnya, kenapa restoran Asia mereka juga standardnya adalah garpu dan pisau? Yup, orang² Jerman mencoba menyuap nasi menggunakan garpu. Tidak terima kasih, saya makan Schnitzel dengan garpu dan pisau, dan nasi goreng dengan sendok dan garpu. Tak tertarik belajar sebaliknya.

2) Alkohol!
Ini dia yang mengganggu saya, setiap kali diajak minum, saya selalu memesan jus atau cola. Setelah 2-3 kali, orang² mulai bertanya kenapa saya tak pernah  memesan alkohol. Biasanya mereka langsung mengasumsikan alasannya adalah alasan agama, dan saya adalah seorang Muslim. Err ... alkohol itu berisiko tinggi adalah fakta, bukan opini, tak ada hubungannya dengan iman agama. Maaf, hidup sudah dipenuhi banyak risiko yang mau tak mau diambil. Untuk apa mengambil risiko yg tak perlu? Jadi buat para Muslim, tenang saja, stereotip Muslim itu TIDAK SELALU negatif kok. Ada stereotip yang positif juga!

3) Masakan Indonesia ala Jerman!
Waktu saya melakukan magang di sebuah pabrik di Jerman tengah, kantin pabrik tsb mendadak memasak "Nasi goreng ala Indonesia"! Supervisor saya antusias mencobanya dan dia bilang nasi goreng tsb enak! Saya sih langsung bilang: "Menarik ... tapi tidak ada nasi goreng di Indonesia yang rasanya tidak jelas seperti ini." Di kesempatan lain, di sebuah restoran Asia, teman saya memesan gado-gado. Waktu gado² tsb datang, saya langsung tertawa keras. Baru kali itu saya melihat ada gado² dg saus mengepul panas dan diatas saus tsb ada dada ayam yang digoreng tepung! Intinya: jangan terlalu berharap mendapatkan makanan Indonesia otentik di Jerman. Mungkin rasanya lebih mirip kalau masakan tsb disajikan di restoran Indonesia, tapi saya sih tak tertarik mencobanya karena ...

4) Restoran Indonesia!
10 tahun yang lalu, saya melihat sebuah restoran Indonesia di Bremen. Saya kehilangan napsu setelah melihat harganya di foto yang ada di etalasenya: 10 tusuk sate ayam seharga 10 Euro. Sate ayam yang ada di gambar tidak besar, ukurannya sama dg sate ayam yang dijual tukang sate di dekat lampu merah di Indonesia. Bukan cuma sate ayam. Sayur asem di restoran itu harganya 6 Euro. Harap diingat, harga² itu adalah harga 10 tahun yang lalu. Oh iya, gado² yang sebelumnya saya singgung itu harganya lebih dari 7 Euro. Alamak ... tidak trims, lebih baik 6 - 10 Euro itu saya gunakan untuk beli 2 - 3 kebab ...

5) Mie di restoran!
Saya sudah mencoba berbagai jenis mie di restoran² Asia di Jerman. Semuanya TAK ENAK. Antara warnanya kuning menyala seperti dicat, atau digoreng dg terlalu banyak minyak dan kecap! Saya belum pernah mencoba memasak mie telor yang dijual di supermarket Jerman, jadi mungkin saja bukan selalu salah mienya tapi salah cara memasak dan bumbunya.


Yang mengagetkan saya:
1) Babi panggang garing!
Tahu babi panggang asin-garing di nasi campur Cina? Salah 1 masakan tradisional Bayern/Bavaria adalah babi panggang seperti itu dg saus kental berwarna coklat. Alamak ... memang babi yg dipanggang sampai kulitnya garing itu begitu enaknya sampai² jarak ribuan kilometer dan perbedaan budaya yang begitu kontras tidak menghalangi orang Bayern dan Cina menciptakan masakan ini! 

2) Restoran Asia!
Restoran Asia di Jerman itu bisa ditebak banget. Makanannya itu variasi dari hal² ini ...

Pertama dagingnya: daging ayam/babi/sapi dipotong kecil² ATAU dada ayam/babi/cumi/ikan digoreng tepung ATAU bebek goreng garing.
Kedua sausnya: saus kari ATAU asam manis ATAU "saus Cina" (warnanya hitam tapi bukan dari kecap manis). Tips: buat para penderita diabetes, JAUHI saus² ini. Sungguh, ini tips dari dokter loh. 
Ketiga sayurnya sudah pasti: ketimun, paprika, nanas, rebung, kol, dan bawang bombai.
Terakhir, pendampingnya: nasi ATAU mie goreng.

Yup, itu dia "makanan asia" ala Jerman, variasikan saja 4 hal itu. Biasanya di meja depan restoran Asia tsb, para pelanggan bisa melihat mereka sudah siap dengan minimal 2 saus, sayur²annya, mie gorengnya, lalu terakhir dagingnya mereka ambil dari kulkas.

Apa mengejutkannya? SAYA SUKA MAKANAN INI!! Ketika saya pulang ke Indonesia, ada kalanya saya KANGEN pada makanan ini!!

3) Kecap manis!
Sekarang di supermarket² Jerman banyak yang menjual bumbu² Asia. Namun saya sempat tertipu dengan kecap manisnya. Apalagi beberapa bahkan labelnya bertuliskan "ketjap manis." Nope, ini bukan kecap ABC atau kecap Bango yg saya kenal. Ini kecap encer yang terasa manis.


Tentu saja, tidak heran banyak orang Indonesia setelah beberapa bulan di Jerman KANGEN pada makanan² Indonesia. Nope, saya sih tidak kangen seperti mereka. Saya tahu ketika saya di Indonesia, saya juga kangen pada makanan Jerman, bahkan pada makanan Asianya yang tak jelas. jadi, saya sih menikmati saja makanan yg ada di jerman, gak usah kangen²an.



Thursday, August 16, 2012

Cara Berdiskusi yang Sehat

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan psikologis untuk berinteraksi 1 sama lain. Ada banyak interaksi yang bisa terjadi. "Diskusi" adalah salah satunya. 

Sebuah diskusi adalah saat dimana setidaknya dua individu secara aktif melakukan tukar menukar informasi. Di sisi lain, sebuah debat pada intinya adalah sebuah diskusi dimana kedua pihak tidak setuju tentang sesuatu, dan mendiskusikan hal tsb. Intinya: beda diskusi dan debat itu amat tipis. Karena itu, cara berdiskusi yang sehat SAMA PERSIS dengan cara debat yang sehat. Coba lihat diskusi/debat berikut ini, tentang apakah Indonesia harus menjadi negara Islam/Khilafah:

"A": Khilafah itu bagus kok!
"B": Khilafah itu jelek!
"A": BAGUS, BAGUS, BAGUS!!
"B": JELEK, JELEK, JELEK!!

Saya yakin semua orang setuju bahwa contoh di atas adalah contoh sebuah diskusi/debat yang buruk. Apa yang salah? Kesalahan yang paling utama yang dilakukan oleh kedua orang di atas adalah, mereka cuma menyampaikan opini mereka, bukannya menyampaikan ARGUMEN. Yup, argumen. Sebuah diskusi atau debat adalah PERBANDINGAN ARGUMEN. Kedua orang di atas cuma memberikan OPINI mereka. Tidak ada argumen, tidak ada diskusi, apalagi diskusi yang baik. 

OK, kalau begitu bagaimana cara yang berdiskusi yang sehat? Sederhana, bicarakan argumennya. Jangan ngelantur, jangan lari ke-mana², jangan mengalihkan topik, analisa argumen pihak lain dan sampaikan tanggapan anda.

Lebih rincinya, ibarat sebuah tembok, ada 2 hal yang menyusun argumen: data/fakta dan logika, ibarat batu bata dan semen. Jadi, semua diskusi tentang sebuah argumen harus melibatkan setidaknya salah 1 dari 2 hal itu: data dan logika. Kalau dibawa dalam kontext debat, cuma ada 2 serangan yang sah:
1) Menunjuk kekurangan atau kesalahan data/fakta lawan.
2) Menunjuk kesalahan logika lawan.

Mari kita kembali ke contoh di atas. Serangan tipe pertama itu seperti ini:
"B": Khilafah itu jelek! Semua diktator dan tiran itu menggunakan Khilafah, lihat mereka sudah membunuh berapa milyar manusia?
"A": Maaf yah, tapi itu salah besar. Hitler tidak pernah mendirikan atau memimpin Khilafah. Apalagi Stalin, Pol Pot, dan Mao yang komunis!

Lihatkan? "A" menyerang data yang digunakan "B" dalam argumen anti Khilafahnya. Tak sulitkan? Lanjut, kita ke contoh kedua:
"A": Khilafah itu bagus sebab Hitler tak mendukung Khilafah! Stalin dan Mao juga!
"B": Mereka bertiga tak percaya kuntilanak itu ada. Jadi artinya kita harus percaya kuntilanak itu ada?

Jelaskan? Kita jadi melihat sebuah diskusi, sebuah debatkan, bukannya adu teriak antara 2 anak kecil seperti contoh pertamakan?

Namun, kenyataannya berbeda jauh. Ada banyak tehnik yang sering digunakan dalam debat, diskusi, black campaign, dll yang jauh dari sahih. 

Tehnik pertama tentu saja memalsukan fakta atau menyebar kabar bohong. Tak perlu penjelasan apapun tentang ini, sudah cukup jelas, balik lagi ke tehnik debat #1, tinggal tunjuk kesalahan data/fakta tsb.

Tehnik kedua tentu saja menggunakan logical fallacy/kesesatan logika! Ini adalah tehnik favoritnya BANYAK orang. Beberapa fallacy yang paling umum digunakan:

1) Argumentum ad hitlerum:
Ini adalah yang dilakukan di contoh kedua, "A" mencoba menjatuhkan argumen "B" dengan menyamakannya dengan Hitler. Hitler bisa diganti menjadi "Kafir" atau "Zionis" atau "Muslim" atau cap² lainnya. Nope. Menyatakan sesuatu sbg pendapatnya sebuah kelompok/individu negatif tidak otomatis menjatuhkan argumen tsb.

2) Argumentum ad baculum:
Ini adalah favoritnya para preman! "Kalau kamu tak setuju dengan pendapatku, aku tak menjamin keamananmu!" alias main ancam! Hei, siapa yang butuh argumentasi rasional kalau bisa mengancam?  

3) Circular logic:
Berusaha membuktikan 1 argumen dengan dasar argumen itu sendiri. Contoh: "Saya pasti benar karena saya sudah bilang saya pasti benar!" Ngawurkan? Tapi inilah yang selalu dilakukan orang yang membuat argumen teologis/mencatut nama Tuhan ketika ditanya kenapa kitab suci pasti benar: "Kitab suci pasti benar karena ditulis oleh Tuhan yang tak mungkin salah," sementara mereka juga selalu bilang "Cuma Tuhan lah yang bisa menulis kitab suci sebab kitab suci selalu benar!" OK ... muter dah ...

4) Correlation doesn't imply causation:
Hubungan tidak otomatis membuktikan sebab akibat. Anggota agama pastafarianisme sebagai bagian dari satire mereka misalnya, berargumen bahwa suhu bumi terus meningkat di saat jumlah bajak laut di seluruh dunia terus menurun, membuktikan bajak lautlah yang mencegah global warming! Sebuah hubungan bisa terjadi karena 2 hal tsb disebabkan oleh hal yang sama, atau cuma kebetulan semata. Harus ada bukti² lain untuk membuktikan hubungan sebab akibat. 

Dan masih banyak lagi. Wikipedia memiliki daftar yang lebih komprehensif

Itu adalah cara² berdebat yang tidak sahih. Itu adalah cara berdiskusi yang TIDAK membahas argumen ybs. Kalau anda memang perduli dengan integritas anda, dengan kenyamanan internet sbg tempat bertukar pikiran, dengan integritas argumen anda, anda wajib menghindari semua fallacies tsb.

Namun, tentu saja ada saatnya anda berdiskusi dengan orang yang bolak-balik menolak berdiskusi dengan sehat. Anda tahu dong? Biasanya sih orang yang bakalan ngotot, lalu begitu anda mulai menyampaikan argumen anda dia malah me-maki²? Kadang² memakinya dengan kebon binatang dan aktivitas atas ranjang. Kadang² dengan ancaman neraka, siksa kubur, dan hukuman di akhir jaman. Intinya: diskusi dengan orang² yang menolak menggunakan rasio.

Saran saya: tetaplah berdiskusi dengan mereka, asalkan diskusi/debat tsb terjadi di depan umum. Mereka mungkin tidak bisa mengerti sepatah katapun dari anda, tapi orang² yang mengikuti diskusi/debat tsb tidak semuanya menolak rasio kan?

Kalau diskusi tsb terjadi tidak di depan umum ... sampaikan argumen anda sekali. Jangan terlalu ngotot. Hidup itu cuma sekali, sayang amat kalau dihabiskan cuma untuk berdebat dengan seseorang yang menolak menggunakan rasio.



Sunday, August 12, 2012

Ceramah SARA Rhoma Irama

Rhoma Irama tersandung masalah karena mem-bawa² politik dalam ceramah tarawih. 

OK ... ini sih biasa. Gak kaget saya, haji yang satu inikan memang selalu SOK alim, SOK beragama. 

Yang membuat saya heran adalah, sekarang dia mengancam orang yang merekam dan menyebarkan ceramahnya itu. 

Wow ...

Gak tahu malu banget.

Sebarin ah ceramahnya: 


Wednesday, August 1, 2012

Rohingya, Muslim, dan Aung San Suu Kyi

Bentrokan antar etnis/antar agama pecah antara etnis Rohingnya yang mayoritas Muslim dan orang² Burma yang mayoritas Buddhist. Rumor² bersliweran di jagad maya, termasuk foto² bohong/hoax. Ada banyak hal yang bisa dikomentari di sini:

1) Informasi dari daerah konflik tsb terlalu minim
Diambil dari wikipedia
Ini disebabkan oleh ketatnya pemerintah Myanmar mengontrol akses ke area konflik. Terjadilah apa yang Mark Humphrys sebut "Paradox of the Fisks", negara yang paling dikritik bukanlah negara yang paling sadis, tapinya negara yang paling bebas. Ini sebabnya kita bisa dengan mudah mengritik Amerika Serikat dan Israel: mereka menyediakan akses bagi semua orang untuk mendapatkan informasi. 
Absennya informasi ini membuat tidak ada analisa yang bisa dilakukan thd "bencana" ini. Sekali lagi, kediktatoran membantu kekejaman, membantu penutupan kesalahan, sementara demokrasi dan keterbukaan membantu kontrol, pengawasan, dan keadilan. Sekali lagi, demokrasi di Myanmar bisa mempermudah masalah ini. Dimana para Muslim ketika Amerika Serikat dan banyak pihak lain memperjuangkan demokrasi di Myanmar?

2) Berbeda dengan saat Amerika Serikat menyerang Iraq, kali ini tak ada Muslim yang menyatakan "Kedaulatan Nasional Myanmar harus dijaga! Jangan campuri urusan Myanmar!"
Dengan kata lain, Amerika Serikat itu seperi polisi, sementara para Muslim itu seperti hippies. Para hippies selalu memaki polisi ... kecuali ketika ada perampok menodong mereka ... kecuali ketika rumah mereka dibobol maling ... kecuali ketika anak mereka diculik, dst. 
Oh iya, saya sependapat dengan para Muslim soal Myanmar ini, kalau memang terjadi kejahatan thd kemanusiaan, orang² Rohingya HARUS dibela. Saya sudah bilang sebelumnya, kedaulatan nasional itu OVERRATED! Masalahnya sekarang, balik ke point 1, tak ada yang tahu apa yang terjadi di sana. Intervensi harus dilakukan dengan bijak, dengan informasi yang memadai, bukan dengan emosi semata.

3) Di saat yang sama, Aung San Suu Kyi bisu 1000 bahasa ...
Yang ini juga harus ditunjuk. Berbeda dengan orang² luar, Suu Kyi seharusnya memiliki informasi tentang konflik ini. Namun dia diam. 
Seandainya Suu Kyi sama butanya dengan kita tentang ini, dia tidak mengatakannya. Seandainya dia memang tak punya informasi, setidaknya dia punya tanggung jawab moral untuk memberitahu tentang betapa sulitnya mendapatkan informasi tentang ini DAN meminta orang² Muslim untuk tidak bertindak gegabah, bukannya mingkem, diam 1000 bahasa.
Karena aksi diam ini, banyak orang jadi menebak Suu Kyi sebetulnya pro pembantaian, sehingga dia mingkem demi "political correctness". Saya tak habis pikir kenapa dia diam. Suu Kyi memiliki tanggung jawab moral untuk BICARA. Dia seharusnya menenangkan semua pihak, bukannya bisu 1000 bahasa seperti sekarang.

4) Oh iya, Bangladesh yang Muslim juga menolak membantu warga Rohingya loh!
Bukan saya yang bilang begitu tapi PM Bangladesh sendiri, yang bilang juga Myanmar berhak memperlakukan Rohingya semau mereka:

Jadi, masalah ini bukan masalah Islam vs Buddha. Ini adalah masalah kemanusiaan, yang DIPERSULIT oleh kediktatoran Myanmar, dan pemerintah Bangladesh.

Thursday, June 28, 2012

Sunat di Jerman

Pengadilan Köln/Cologne Jerman memutuskan bahwa sunat untuk anak² adalah ilegal. Mereka menyatakan, hak untuk integritas tubuh adalah fundamental, melebihi hak agama atau budaya.

BAGUS!

Ini adalah langkah pertama untuk memperkuat individualisme.

Coba deh dengarkan frase² ini:
Anak neo-liberal, anak komunis, anak sosialis, anak konservatif, anak libertarian, dst.

Tolol kan? Tentu saja tolol, namanya anak kecil mereka tahu apa soal ideologi² atau filsafat² tsb? Kalau frase² tadi tolol, kenapa frase² berikut terdengar normal:
Anak Kristen, anak Muslim, anak Buddhis, anak Hindu, dst.

Jawaban: karena agama membuat orang merasa punya hak melakukan hal² irasional dan imoral. Sungguh. Agama serupa dengan ideologi sebab keduanya adalah 1 set cara berpikir, cara memandang dunia, cara menentukan benar dan salah. Biar si anak belajar tentang agama² yang ada di dunia biar dia memutuskan sendiri agama mana yang cocok dengannya. Menjejali dia dengan ajaran 1 agama ketika dia belum bisa berpikir adalah CUCI OTAK. Plain and simple.

Tapi ini pasti baru dimulai. Pasti banyak yang murka. Berani²nya pengadilan Jerman mengganggu proses cuci otak anak kami, dan melarang memutilasi kemaluan mereka! Hei bung, tidak ada yang melarang sunat kalau sang anak sudah besar. Kalau mereka sendiri memutuskan untuk melakukan sunat, silahkan saja. Lagi² ini sebetulnya bukan masalah sunat per se, tapi ini adalah masalah "Saya mau negara mengakui hak saya memaksa anak saya memutilasi kejantanan mereka!!" Yup, lagi² ini soal kontrol.

Banyak yang ber-tanya² kenapa Barat bisa lebih maju, bisa menciptakan hal² baru sementara kebudayaan² lain cuma bisa mengekor. Ini salah 1 sebabnya. Kebudayaan Barat mengakui pentingnya perbedaan individu dan hak individu untuk berbeda. Kebanyakan budaya lain benar² tak suka "individualisme" ini dan memangkas semua individu yang berbeda dari "adat istiadat." Dengan cara berpikir "anti individualis" macam ini, mana bisa individu² mengembangkan keunikan² mereka. Keunikan² inilah yang menjadi sumber penemuan² baru di dunia Barat.

Oh ya, jangan salahin orang² Yahudi soal ini yah. Mereka sama gilanya dengan kalian soal ini. Mereka juga ngotot hendak menyunat anak² mereka.

Wednesday, June 27, 2012

Sex Bebas, Kondom, dan Masokisme

Salah 1 kontroversi terkini adalah soal kampanye kondom oleh kementerian kesehatan. Banyak yang kontra, tak setuju dengan hal ini. Mereka benar soal 1 hal. Mereka benar bahwa ini bukan cuma soal kondom, ini adalah soal "sex bebas." Namun mereka meneruskannya dengan bilang ini adalah soal "moral bangsa" soal "mencegah kebejatan" bla bla bla. 

Bukan. Ini bukan soal itu. Ini soal beberapa glintir control-freak berusaha meng-atur² urusan sex orang lain.

Saturday, June 23, 2012

Melempar Batu Pertama

Salah 1 cerita Yesus yang paling terkenal adalah ketika dia membela seorang penzinah yang hendak dirajam. Yesus menghentikan perajaman tsb dengan berkata:

"Biarlah dia yang tak berdosa melemparkan batu pertama."

Kata² ini sering diparafrasekan menjadi:

"Janganlah menghakimi sesamamu."

OK ... ini salah 1 sebab saya keluar dari agama Kristen. Jangan salah, saya tetap tak setuju seorang penzinah dirajam, sayangnya pembelaan Yesus juga bermasalah. Kenapa? 

Sederhana saja, kalau kata² ini kita ikuti sungguh², tak boleh ada penjara, polisi, jaksa, hakim, UU, konstitusi dan lain². Hei, tak boleh menghakimikan? Biarkan dia yang tak berdosa melempar batu pertamakan? Apa hak kita menghakimi? Kitakan cuma sekumpulan manusia berdosa yang tak tahu apa² ...

Ini dia masalah utamanya: menghakimi orang lain itu PERLU. Bukannya menyerang penghakiman yang tak adil, Yesus malah menyerang penghakiman manusia. Manusia² yang tak sempurna ini WAJIB menghakimi 1 sama lain, saling mengingatkan kalau mereka berbuat kesalahan. Menyatakan mereka TAK BOLEH menghakimi sesama, sama saja dengan melakukan pensensoran TOTAL menyeluruh.

Maaf saja, saya justru MAU dihakimi oleh sesama, dan semua manusia juga sebaiknya belajar bagaimana menghakimi orang lain dengan bijak DAN belajar dihakimi oleh orang lain. Itu gunanya demokrasi, kebebasan pers, konstitusi, UU, polisi, hakim, jaksa, dan pengacarakan? Makanya saya tak setuju "kesempurnaan" Yesus.

Tuesday, June 12, 2012

Para Peramal

Masyarakat Indonesia itu masih percaya saja pada peramal. Masih banyak orang Indonesia bilang "Peramal A hebat"lah, "Peramal B akurat"lah, dan sejenisnya.

(Menghela napas.)

Jadi peramal itu gampang, gak perlu wangsit, gak perlu kekuatan supranatural, gak perlu tapa di goa, cuma perlu kemampuan sandiwara dan latihan sedikit. Nih beberapa tehnik dasar yang dipakai para peramal untuk membaca masa depan maupun masa lalu kliennya "dengan akurat":

1) SHOTGUNNING
Memberikan ramalan kabur, tak jelas, yang bisa di-cocok²an dengan kenyataan. Misalnya, ramalan astrologi di koran biasanya berbunyi "Anda bulan ini akan menerima rejeki." Hah? Rejeki apa? Namanya juga kehidupan, ada keberuntungan, ada kemalangan. Menyatakan anda akan beruntung sebetulnya tak mereamalkan apa².

2) MACHINE-GUNNING
Berikan 100 tebakan/ramalan, si klien tidak akan peduli pada 99 tebakan/ramalan yang salah, dia cuma akan mendengar 1 tebakan/ramalan yang benar! Di acara Penn & Teller: Bullshit, seorang peramal "jago" diliput untuk mewawancarai beberapa orang ibu². Ketika wawancara berlangsung, tak ada yang menyadari si peramal sudah menebak pekerjaan si ibu 10 kali, sebelum akhirnya berhasil menebaknya dengan benar. 

3) COLD READING
Ajak obrol kliennya. Tanpa sadar si klien akan memberikan banyak informasi. Ingat baik² informasi ini, sampaikan ulang ke si klien dg kata² berbeda. Kebanyakan orang akan takjub dengan "kehebatan" si peramal.

4) HOT READING
Sebelum bertemu dengan klien, si peramal sudah mencari informasi tentang si klien itu dengan berbagai cara. Beberapa peramal bahkan menyewa orang untuk ikut mengantri di ruang tunggu, mengajak ngobrol si klien. Semua informasi yang didapat dari obrolan ini tentu saja akan disampaikan pada si peramal.

Masih banyak tehnik lain, tapi intinya:
ketelitian + kemampuan memanfaatkan celah psikologis = Kekuatan meramal !!

Jadi, tertarik untuk jadi peramal? Masih tertarik untuk diramal?


Thursday, May 24, 2012

"Membantah/Menghina" Tuhan

Satu lagi argumen dari para fanatik agama yang sering saya hadapi ketika memperdebatkan moralitas:


"Kamu menghina Tuhan yah? Berani²nya kamu membantah Firman Tuhan! Berani²nya kamu tidak setuju dengan Firman Tuhan!"


Jawaban saya adalah:
"Saya tidak menghina, meragukan, membantah atau menyangkal Tuhan kok, sebab saya saat ini BERDISKUSI DENGAN ANDA, bukan dengan Tuhan. Yang saya pertanyakan adalah apakah pendapat anda itu adalah pendapatnya Tuhan! Sejak kapan anda mendadak jadi Tuhan sih?"

Tuesday, May 22, 2012

Tuhan dan Logika

Saya sangat suka berdiskusi, berdebat. Salah satu topik favorit saya adalah soal moralitas. Nah, kalau sudah  berbicara soal moralitas dengan para fanatik agama, nama Tuhan PASTI langsung di bawa². Pernyataan yang sering dikeluarkan para fanatik ketika sudah terdesak dalam debat adalah: 

"Tuhan tak bisa dijelaskan dengan logika. Tuhan itu di luar logika manusia."

 Maaf yah, kalau Tuhan tak bisa dijelaskan dg logika, kok anda bisa bilang "Tuhan itu "A"" atau "Tuhan itu "B""?

Satu contoh kongkritnya adalah pernyataan: "Tuhan itu maha baik." 

Pernyataan ini adalah satu usaha menjelaskan Tuhan dalam logika manusia. BAIK adalah sebuah konsep abstrak, tapi jelas sekali adalah sesuatu yang logis, sesuatu yang bisa kita semua cerna sbg manusia. Dengan mengidentifikasikan Tuhan dengan kebaikan yang mahabesar, kita semua berusaha menerangkan, menjelaskan Tuhan dengan logika manusia.

Jadi, berhubung anda juga manusia seperti saya,  SEMUA pernyataan anda tentang Tuhan itu sebetulnya juga usaha untuk menjelaskan Tuhan dg logika.

Jadi, kalau melihat keseluruhannya, ketika anda yg bicara, Tuhan bisa dijelaskan dg logika, ketika saya yg bicara soal Tuhan, mendadak Tuhan di luar jangkauan logika. Hebat betul anda bisa tahu kapan Tuhan bisa dijelaskan dg logika, kapan tak bisa. Hebat betul logika anda bisa menjelaskan Tuhan sementara logika org lain tak bisa.

Maaf yah, pernyataan "Tuhan tak bisa dijelaskan dg logika" bukanlah sebuah statement yg membuktikan kebenaran pernyataan² anda sebelumnya, atau membuktikan kesalahan argumen² kami.

Maaf yah, karena kita ini manusia, berarti kalau Tuhan di luar logika "Anything goes" atau Tuhan bisa jadi berarti apapun.


Intinya: kalau Tuhan berada di luar logika, kita tak bisa mendiskusikan apapun tentang Tuhan.

Friday, May 11, 2012

Resensi buku "What Went Wrong"


Saya punya beberapa pengalaman berdiskusi (Baca: BERDEBAT) dengan para pendukung penerapan Shariah di bumi Indonesia. Salah satu argumen yang seringkali mereka ucapkan adalah:
"Sadarlah! Sistem demokrasi sudah bobrok, gunakan sistem Khilafah untuk menghapuskan korupsi dan mengembalikan kejayaan Islam!"

Setiap kali saya menjawab argumen ini, saya mengutip buku Bernard Lewis yang berjudul "What Went Wrong."yang pertama kali dipublikasikan tahun 2002, sesaat setelah tragedi 9/11, tapi sebetulnya penulisannya selesai sebelum tragedi tsb.Saya menyarankan para pendukung maupun penentang Khilafah untuk membaca buku ini.

Wednesday, May 9, 2012

Irshad Manji, UGM, dan Sedihnya Negeriku

From: http://www.4shared.com/photo/y6T1td6Z/Logo_UGM.html

Diskusi buku "Allah, Liberty, and Love" yang seharusnya diselenggarakan oleh Pascasarjana UGM dibatalkan setelah adanya ancaman dari pihak² yang tidak menyukai bukut tsb. Ketika diskusi akhirnya digelar,di tempat lain, gerombolan pengacau benar² menyerangnya.


Diserang, Irshad Manji Tak Beranjak dari Duduk



Di negeriku ini, kalau tak suka dengan sesuatu, tinggal melakukan ancaman kekerasan.


Di negeriku ini, kalau tak suka dengan sebuah buku, berarti SEMUA orang lain tidak boleh baca.


Di negeriku ini, universitas negeri saja tidak dilindungi oleh pemerintah.


Di negeriku ini, banyak manusia merasa dirinya bisa menjadi wakil Tuhan di dunia ini.


Sedihnya negeriku ini ...