Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts

Thursday, March 21, 2013

Pelajaran Sejarah

Apa pelajaran favoritmu di sekolah? 

Saya belum pernah menemukan survey resmi yang menanyai semua siswa di sekolah Indonesia tapi tebakan saya:

1) Olahraga (Rasanya sekitar 70 - 80 % siswa akan menjawab ini.)
2) Sains (Fisika, Kimia, Biologi) (Sekitar 10 -20%. Biasanya para kutubuku yang menjawab begini.)
3) Matematika (Sekitar 5 - 15 %. Sama dengan sains, biasanya para kutubuku juga yang memilih jawaban ini.)

Kalau ditanya "Bagaimana dengan sejarah?" ... rasanya sebagian besar akan menjawab "BOSAAAAN!" atau "Capek ah menghafal tanggal!" atau "GAK PENTING AH!"

Saya bisa mengeri 2 alasan pertama. Pelajaran sejarah di Indonesia intinya CUMA menghafal serentetan data, terutama tanggal. Tidak mengasyikkan sama sekali. Apalagi pelajaran tsb DIULANG di SD-SMP-SMA. Ini bukan kesalahan pelajaran sejarahnya sendiri, tapi kesalahan kurikulum, kesalahan cara penyampaiannya. Kita bisa mengakhiri masalah ini dengan mengoreksi metode pengajaran sejarah.  

Namun saya tak habis pikir tentang alasan yang terakhir. Buat saya, sejarah itu teramat sangat penting.


Pentingnya sejarah
Mari kita mulai dari kata² George Santayana:

"Dia yang tak belajar sejarah akan mengulanginya."

Saya harus menambahkan: "Sayangnya yang diulangi itu bagian mengerikannya, bukan bagian keemasannya."

Karena Amerika Serikat tak belajar sejarah militer Asia Pasifik, armada mereka berhasil dibokong oleh AL Jepang di tahun 1941, sama seperti AL Jepang membokong armada Rusia di Port Arthur 35 tahun sebelumnya.
Karena tak belajar sejarah Napoleon, Hitler memutuskan menyerang Uni Soviet secara langsung, dan akhirnya dia terkubur oleh serangan balik Uni Soviet.
Karena tak belajar sejarah ekonomi, banyak orang terburu nafsu menanamkan uangnya dalam "bubble assets" dan kehilangan segalanya cuma beberapa tahun atau bulan kemudian.
Karena tak belajar sejarah bisnis, banyak orang terburu nafsu ikut skema ponzi, MLM, dll.
Dst.  

Kenapa demikian? Bukankah sejarah sendiri dipenuhi oleh contoh² sukses dan zaman keemasan? Kenapa yang terulang adalah kisah² tragisnya?

Setelah saya pikir², saya teringat kutipan dari novel "Anna Karenina" yang ditulis Tolstoy:

"Keluarga bahagia itu semuanya mirip; keluarga sengsara itu sengsara secara beraneka ragam."

Sukses atau bahagia itu susah. Kita harus memenuhi BANYAK hal untuk bisa sukses. Salah sedikit saja, semua jadi berantakan.

Kembali ke pelajaran sejarah dan kehidupan kita. Kehidupan ini masalah pilihan. Untuk mencapai "zaman keemasan" kita harus membuat SERENTETAN pilihan yang benar. Anggap di setiap pilihan kita harus memilih 10 opsi, rasanya cuma 2-3 opsi saja yang benar. Ketika kita belajar sejarah, minimal kita tahu "Opsi A itu akan menghancurkan kita, opsi B kelihatannya bagus tapi dalam 2-3 tahun akan jadi masalah besar, dst." Ketika kita memilih dengan buta, dengan tidak mengetahui sejarah, kemungkinan kita memilih opsi yang salah JAUH LEBIH BESAR. 


Perbaikan
Tapi mungkin saya terlalu berlebihan menganalisa pentingnya sejarah. MUNGKIN para siswa sebenarnya sadar betul pentingnya pelajaran ini. Mereka cuma bilang "Sejarah itu tak penting" sebagai alasan untuk TIDAK memplajarinya karena mereka bosan, karena mereka malas menghapal tanggal.

Kalau itu kenyataannya, berarti perbaikan kurikulum sejarah itu jauh lebih penting dari dugaan saya. Apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat pelajaran sejarah menjadi "menarik" dan "mendidik"?

Pertama kita bisa mulai dengan mengurangi penekanan pada penghafalan. Tanggal dalam sejarah itu penting sebab tanggal memungkinkan kita membuat INDEX KRONOLOGIS kejadian di masa lalu. Namun masak kita lupa, di zaman modern ini, siswa yang memiliki BlackBerry bisa membuka wikipedia dan google dimanapun, tidak perlu lagi menghapalkan data² detil yang bisa kapan saja kita periksa di smartphone kita bukan?

Kedua, tekankan betapa menariknya kisah nyata. Jujur saja, saya tak banyak membaca novel sebab buat apa membaca novel kalau kisah nyata, yang benar² terjadi, sedemikian serunya? "Game of Thrones" memang seru dan menarik, tapinya cerita itu terilhami oleh "War of the Roses," perang saudara di Inggris, yang dipenuhi intrik, tipu muslihat, dan tentu saja pertempuran berdarah. Intrik² yang serupa dengan "War of the Roses" ini bisa kita temukan di banyak peristiwa sejarah lainnya. Misalnya, persatuan Jepang setelah era Sengoku, bersatunya Russia setelah era "Times of Troubles", perang² saudara di Cina daratan, perang 30 tahun di Jerman, dll. 

Apa lagi yang menarik dalam novel modern yah ... ah, perjuangan Harry Potter mengalahkan Voldemort! Perjuangan seorang underdog melawan kekuatan besar yg mendominasi dunia! Wah ini sih banyak sekali di dalam sejarah. Baca saja sejarah Chu Goan Chiang mengalahkan dominasi Mongol di Cina dan mendirikan dinasti Ming. Ada lagi cerita sejarah kerajaan Myanmar berhasil mengalahkan invasi besar dari Cina 6 kali! Baca juga sejarah perjuangan Belanda untuk merdeka dari dominasi Hapsburg! Bandingkan perjuangan tsb dengan perjuangan Indonesia sendiri! Oh iya, ternyata Ki Hajar Dewantara sudah melakukannya dan menulis artikel "Als ik Neederlander was ..." mengritik kemunafikan orang² Belanda yang menolak memerdekakan Indonesia ketika mereka merayakan kemerdekaan mereka sendiri.

Intinya: Fokus pada BAGAIMANA sejarah terjadi, pada prosesnya secara keseluruhan! BUKAN apa yang terjadi, bukan pada potongan-potongannya! Apalagi pada tanggal berapa hal itu terjadi!

Ketiga, selain "bagaimana" pertanyaan penting lainnya adalah "KENAPA." Apa saja faktor penyebab sebuah peristiwa bersejarah? Apa hukum atau logika atau hubungannya antara faktor² dan pelaku² sejarah itu? Apa mekanisme pembuat sejarah ini? Apa mekanisme ini masih ada di masa kini? Kalau sudah tak ada, kenapa bisa tak ada lagi? Apa artinya?

Keempat, selain "bagaimana" dan "kenapa" teruskan dengan "apa relevansinya di saat ini"? Misalnya, saat saya membaca sejarah SA dan SS, organisasi tukang pukulnya partai Nazi di Jerman, saya langsung teringat pada perkembangan organisasi radikal di Indonesia. Ketika saya membaca berita Korea Utara berhasil membuat bom atom sementara negara² lain hanya memberi sangsi, saya langsung teringat pada kenyataan pahit bahwa kalau Jerman diserbu di tahun 1934, tidak akan ada holocaust, tidak akan ada dominasi Uni Soviet di Eropa Timur. Artinya, balik ke kata²nya Santayana: JANGAN MAU mengulangi masa lalu yang begitu mengerikannya! 


Tapi, rasanya impian tinggal impian. 

Memberi pelajaran sejarah seperti yang baru saja saya jabarkan SULIT. 
Meneruskan pelajaran sejarah saat ini GAMPANG.

Kenapa gampang? Lah, sang guru sejarah tak perlu susah² memberikan narasi yang menarik ketika mengajar, tinggal membaca buku text di depan kelas. Tak perlu susah² putar otak ketika membuat ulangan, tinggal menghapus tanggal² dari buku text dan meminta para siswa mengisi tanggal² itu. Dan kitapun menciptakan siswa² yang cuma bisa menghapal, bukan menganalisa. Dan kitapun ber-tanya², kenapa bangsa kita miskin terus, kenapa tak maju-maju ...


Tuesday, February 26, 2013

Indonesia Raya & Sekularisme

"Sekuler" itu kata kotor di Indonesia. Tidak ada politikus yang berani menyatakan dirinya sekuler. Saya  pernah menulis betapa ngawurnya hal ini dalam sebuah artikel di majalah Bhinneka hal 7 sampai dengan 9. Setiap negara itu WAJIB menjadi negara sekuler, sebab "tidak sekuler" berarti menggunakan agama dalam konstitusi dan hukumnya, pertanyaannyakan AGAMA MANA? Denominasi mana? Selain itu kita semua tahu, semua politikus itu busuk. Mencampur adukkan agama dengan politik berarti membusukkan agama. Bukannya kesucian agama itu mahapenting?

Setelah itu saya juga sudah pernah menulis, sila pertama Pancasila itu sebetulnya bersifat sekuler. Intinya, "Ketuhanan" tidak sama dengan "Tuhan" dan "Esa" itu bukan "Eka" atau "tunggal" atau "satu."

Namun, "sekuler" itu tetap kata tabu. Banyak orang masih ngotot "sekuler itu berarti anti Tuhan!"

News flash: TUHAN ITU TIDAK DISEBUT DALAM LAGU INDONESIA RAYA! Ini penting sebab kontras dengan 2 negara sekuler: Amerika Serikat dan Rusia. Mari mulai dengan Amerika Serikat.

Asal tahu saja, Amandemen pertama konstitusi Amerika Serikat dengan jelas menyatakan Kongres tidak berhak membuat peraturan mengatur agama atau menghalangi kebebasan beragama. Kalau itu bukan contoh sekularisme, artinya kata sekularisme itu gak ada artinya. Namun ... lagu kebangsaan mereka "The Star Spangled Banner" itu ternyata memiliki baris yang berkata: 

Then conquer we must, when our cause it is just,
And this be our motto: "In God is our trust."

Sama juga dengan Rusia. Mirip dengan Perancis, Vladimir Putin juga melarang jilbab di sekolah, dan menggunakan "sekularisme" sbg dasar hukumnya. Namun, lagu kebangsaan mereka memiliki 2 baris yang berbunyi:

Kau unik, satu²nya di dunia -
Tanah air ini dilindungi Tuhan!

Artinya ... sekularisme itu membenci Tuhan ke tulang sumsum, sampai² di lagu kebangsaan saja nama Tuhan disebut? Yeah ... kelihatannya begitulah kenyataannya. 

Masih menolak sekularisme? Kalau begitu biar saya tebak ... anda masih menonton film menggunakan Betamax, bukannya DVDkan? Soalmya anda ini type orang yang ngotot gak jelas, menolak fakta :)


Wednesday, February 20, 2013

Kesalahan "Teori Evolusi"

Malang betul nasib ilmu hayati.
Salah 1 ilmuwan terhebat sepanjang masa:
Charles Darwin
Tidak seperti matematika, fisika, dan ilmu² alam lainnya, fondasi terdasar ilmu ini terus menerus ditentang, dimaki, dan dihina-dinakan oleh begitu banyak orang. Tentu saja saya sedang bicara tentang teori evolusi yang sampai saat ini dianggap "sesat" oleh ahli² agama. Saking gigihnya mereka menentang teori evolusi, mereka terus menerus mengulang beberapa kesalahan ini:


Kalau manusia berasal dari kera, kenapa kera masih ada?
Ini adalah bukti para penentang teori evolusi itu begitu terobsesinya menjatuhkan teori evolusi sampai² TIDAK MENGGUNAKAN LOGIKA ketika berargumen. Saya baru saja membaca posting di facebook yang kurang lebih bilang:

Kalau manusia berasal dari debu dan tanah, kenapa debu dan tanah masih ada?
Kalau orang Amerika berasal dari Eropa, kenapa orang Eropa masih ada?

Terbuktikan betapa ngawurnya logika ini? Oh iya, ngomong² soal "evolusi menyatakan manusia berasal dari kera" ...


Manusia itu TIDAK berasal dari kera!
Ini biasanya serangan pertama orang² penentang evolusi. Ini adalah strawman fallacy, teori evolusi TIDAK pernah mengatakan manusia berasal dari kera! Menurut teori evolusi, manusia dan kera modern memiliki nenek moyang yg sama, jadi JANGAN gunakan serangan ngawur ini kalau mau menentang evolusi.



Evolusi ini cuma teori!
Serangan ini tambah "meyakinkan" berkat popularitas iklan odol 10 tahun yang lalu "AH TEORI!!" 

Begini yah ... evolusi memang "cuma teori" persis seperti teori heliosentris/matahari sebagai pusat tata surya. Betulan. TEORI di kontext ini adalah penjelasan ilmiah sebuah fenomena, bukannya "omong kosong tanpa bukti." Sebaliknya, sebuah teori yang diterima justru harus memiliki bukti² yang kuat. Namun harus diingat, bukti tsb tidak melulu cuma bukti langsung.

Balik lagi ke teori heliosentris. Tidak ada rekaman kamera yang menunjukkan bumi berevolusi mengelilingi matahari, semua "bukti" teori heliosentris itu adalah hasil perhitungan dan pengamatan tidak langsung. Sama seperti tidak ada rekaman yg menunjukkan evolusi manusia dari makhluk bersel tunggal. Yang kita miliki adalah be-ribu² bukti tak langsung, misalnya existensi bakteri pemakan nilon, persamaan genetik antar spesies, fosil², dll.


Evolusi juga berdasarkan iman!
(Menghela napas.) Charles Darwin sebelum menulis teori evolusinya adalah seorang Kristen. Dia INGIN SEKALI membuktikan kebenaran teori kreasi. Untungnya, akal sehatnya menang. Semua hasil penelitian dia dan sejawatnya TIDAK membuktikan teori kreasi. Teori evolusi adalah salah 1 kemenangan akal sehat, jiwa ilmiah, dan pikiran kritis atas iman dan mentalitas ABS.


Teori Kreasi juga ilmiah!
Ngawur total. Begini deh, saya mau tanya, bagaimana caranya membuktikan ketidak sahihan teori kreasi? Hmm? Mungkin tidak? Bukti macam apa yang bisa meyakinkan anda bahwa teori kreasi itu ngawur? Ada tidak?

Kenapa hal ini penting? Sebab teori yang "tidak bisa dibuktikan salah" itu lebih ngawur daripada teori yang salah. Misal nih, saya mau menebak nomor lotere antara 0 - 9999. Kalau kita meminta bantuan "peramal" dan dia memberikan sebuah nomor, kita bisa MEMASANG nomor itu. Sekarang bayangkan si peramal itu bilang "Nomor lotere itu adalah nomor antara 0 - 9999." Ini adalah sebuah tebakan yang TIDAK MUNGKIN SALAH. Ini juga sebuah tebakan yang TIDAK BERGUNA! Ini sebabnya Karl Popper mendefinisikan keilmiahan sbg "falsiafibility" atau "kalau tak bisa dibuktikan salah artinya SUDAH PASTI TIDAK ILMIAH!!"

Ini sebabnya teori kreasi itu bahkan tidak bisa disandingkan dengan teori bumi itu datar. Hei, kita bisa membuktikan kesalahan bumi itu datar gitu! Kirim saja satelit ke ruang angkasa untuk memotret bumi untuk bukti langsungnya! Sebelum adanya satelit, berlayar saja ke 1 arah terus menerus, kalau ternyata kita kembali ke titik awal, artinya bumi itu bulat bukannya rata! Teori "bumi itu datar" sudah terbukti salah. Teori kreasi itu begitu ngawurnya sampai² bahkan tidak bisa disebut salah.

Sebaliknya, teori evolusi bisa dengan mudah dibuktikan salah. Tunjukkan saja sebuah fosil kelinci dari era pre-cambrian. Tunjukkan "irreducible complexity." Masih banyak cara lainnya, tapi sampai sekarang bukti² ini tak bisa ditemukan. Karena itulah teori evolusi masih dianggap sbg fondasi ilmu hayati modern.


Charles Darwin sebelum mati bertobat menjadi Kristen!
Irelevan. Charles Darwin bukan dewa, bukan Tuhan. Dia mau menjadi Kristen kek, dia mau menjadi Buddhis kek, gak ada urusannya dengan kesahihan teori evolusi YANG terus berkembang setelah kematiannya. Ingat, Darwin TIDAK PERNAH menjelaskan mekanisme evolusi. Cuma setelah Darwin meninggal orang² membaca tulisan Gregor Mendel tentang genetika dan PRESTO, ternyata cocok!

Oh iya, biarpun irelevan, tuduhan itu ngawur yah. Darwin tidak pernah "bertobat". Sampai mati dia meyakini kebenaran teori evolusinya. Anak² Darwin, yang menemani Darwin di saat² terakhirnya, semuanya membantah cerita konyol ini.


Teori Evolusi membuat semua orang menjadi ateis!
Ngawur lagi. Kepala tim pemetaan DNA manusia, Francis Collins adalah seorang biolog Kristen. Dia pernah bilang "semua kerjaan saya ini nonsense kalau evolusi itu salah." Sekali lagi, dia itu seorang Kristen. Dia percaya "evolusi adalah cara Tuhan memberikan upgrade." Ketika dia berdiskusi/berdebat dengan biolog yang ateis, Richard Dawkins, mereka berdua sepakat dulu soal kesahihan teori evolusi.

Gak usah minder, iman anda tidak akan terhapuskan cuma dengan mengamini teori evolusi. Kecuali kalau iman anda memang kerdil dan sempit yah. Kecuali kalau agama anda cuma sebatas "Tuhan menciptakan manusia dari debu dan tanah" yah. Kalau ternyata seperti itu sih ... iman anda memang gak layak dipertahankan. Tuhan dan agama anda seharusnya jauh lebih luas dari itu deh.


Rasanya masih banyak argumen ngawur yang terus menerus digunakan untuk menjatuhkan evolusi deh, tapi itu saja yang terlintas di pikiran saya saat ini. Saya tidak percaya kesalah-kaprahan ini bisa terhapuskan. Banyak penentang teori evolusi tidak tertarik melakukan debat ilmiah dengan pikiran terbuka. Mereka cuma tertarik menjatuhkan teori evolusi itu sendiri, persetan dengan metodenya, persetan dengan fakta! Gak heran kesalah-kaprahan seperti yang di atas bukannya dikoreksi, malah terus-menerus diulang. Gak heran mereka ngotot menyandingkan teori kreasi dengan teori evolusi.


Thursday, January 31, 2013

Rasisme dan Kritik thd Agama?

Kita semua tahu rasisme itu salah. Ketika kita menyatakan ras yang 1 lebih bodoh atau malas atau lemah atau rakus, kita tampak bukan cuma tak punya hati. Kita juga akan tampak tak punya pengetahuan.

OK, semua sudah setuju soal ini, tapi bagaimana dengan soal agama? Banyak orang menghubungkan "penghinaan" thd suatu agama SAMA dengan rasisme. Hei, rezim Soeharto saja dulu menyamakan 2 hal ini, memasukkannya ke dalam kebijakan yang melarang semua serangan SARA! Tapi itukan di masa lalu, bagaimana dengan masa kini? Gak banyak berubah. Beberapa negara bahkan mendorong PBB untuk meratifikasi kesepakatan untuk "melindungi agama." 

Maaf yah, tapi 2 hal itu tak bisa disamakan.

1) Genetik vs Kultural
Mula², ras itu adalah FAKTA GENETIKA. Kita tak bisa mengubah ras kita, bahkan dengan operasi sekalipun. Sedangkan agama BISA berubah. Semua orang bisa mengganti agamanya. Ajaran agama yang ada juga bisa berubah. Hei, kebanyakan agama dulu MENDUKUNG perbudakan manusia yah!

2) Agama vs Tuhan
Manusia memang tak punya hak mengritik Tuhan, entitas yang didefinisikan sbg mahasempurna. Namun, banyak orang lupa, (atau berlagak lupa?) agama BUKAN Tuhan. Banyak orang mencampuradukkan 2 hal ini. Agama adalah "interpretasi ajaran Tuhan yang dilembagakan." Mengritik agama adalah MENGRITIK MANUSIA, jangan menghina Tuhan dengan menyamakannya dengan pemuka agama yah. Dan ngomong² soal mengritik agama ...

3) Berani dikritik?
Tidak ada yang membuat hukum "dilarang membantah teori relativitas Einstein."
Tidak ada juga yang membuat hukum "semua orang yang menyuarakan ketidak sukaannya akan lukisan Picasso harus dibui. "
Kenapa? Sebab Einstein dan Picasso berani dikritik. Ketika seseorang berusaha membungkam semua orang yang mengritiknya, dia sebetulnya menunjukkan KEPENGECUTANNYA, ketidak mampuannya menanggapi kritik.  Katanya agama situ menawarkan keselamatan, kok takut sih? Mau dianggap pengecut? Mau dianggap gak mampu? 
Salah 1 contoh orang² yang merasa "tersinggung!"
Dari The Sun

4) Saya tersinggung!
Ini dia alasan yang sering dipakai: "perasaan tersinggung dianggap alasan yang cukup untuk membacok orang!" Hei, asal tahu saja yah, KITA SEMUA SERING TERSINGGUNG! Cengeng amat sih, begitu tersinggung langsung NGAMUK, langsung MENGANCAM, bahkan kadang² langsung BAKAR, langsung BACOK! Gak sadar yah tingkah laku macam ini malah "membuktikan" bahwa "fitnah" yang menyinggung perasaan itu benar?


Dengar nih, kita semua ini manusia. Nenek moyang, kakek moyang kita, para nabi kita, para rasul kita, SEMUANYA manusia. Namanya juga manusia, BISA SALAH. Mengancam semua yang menunjuk kesalahan mereka, lalu menyatakan "saya tersinggung" setiap kali dikritik tidak membuat agama anda terlihat "keren" atau "kuat." Malah sebaliknya, dengan semua aksi vandalis macam itu, anda semua cuma mencoreng nama agama anda, mempermalukannya.

Saya akui, banyak kritik thd mereka yang "kampungan" yang cuma asal menghina, tanpa substansi sama sekali. Biarkan mereka mempermalukan diri mereka sendiri, tanggapi mereka dengan cerdas, dengan mengurai semua kesalahan mereka, BUKAN dengan membakar toko di negara anda sendiri. Bukan dengan mencoba MENYAMAKAN kritik thd agama anda itu dengan rasisme. 




Saturday, January 12, 2013

Partai Politik Indonesia

KPU baru saja menetapkan 10 partai politik peserta pemilu 2014. Sayangnya, hal itu membuktikan cuma ada 3 macam parpol di Indonesia. Maaf ... kita TIDAK PUNYA partai politik di Indonesia. Kita cuma punya 3 jenis klub yang pura² jadi partai.

1) Fans Club!
PDI-P gak akan bisa maju kalau tak mengandalkan nama Soekarno. Partai Demokrat malah didirikan di hari yang sama dg ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono. PKB itu modal utamanya adalah popularitas Abdurrahman Wahid. Dan masih banyak lagi. Ideologi mereka (nyaris) irelevan, orang² memilih mereka MURNI karena sebuah figur. Ini jelas BUKAN partai politik. Sebuah partai politik harus bisa membuat program dan ideologi yang unik, yang membedakannya dari partai² lain, dan tidak bergantung pada seorang figur saja. 

2) Klub Arabisasi!
PKS, PPP, dan banyak partai lainnya tampaknya bersemangat sekali mengubah Indonesia menjadi Indonistan! Hei, kita selalu mendengar teriakan TOLAK BUDAYA BARAT, asal tahu saja, Arab itu juga letaknya di Barat yah! Ini bukan partai, sebab budaya Arab TIDAK menyukai pemilu. Ada yang bilang, pemilu di Arab itu prinsipnya "One man, one vote, ONLY ONE TIME!" artinya klub² ini adalah ANTI THESIS demokrasi itu sendiri.

3) Klub Oportunis Tanpa Prinsip!
Pertanyaan: apa sih ideologinya Golkar? Irelevan. Tidak ada yang memilih Golkar karena ideologinya. Siapa sih figur yg memimpin Golkar? Sekarang sih Ical, tapi jangan kaget kalau dia digoyang dan dijatuhkan sebelum Pemilu 2014! Tidak, tidak, lebih mungkin adalah mereka babak belur di pemilu 2014, dan Icalpun ramai² ditendang dari kursi kepemimpinan. Sama seperti Akbar Tanjung, Wiranto, JK, dan banyak pemimpin Golkar sebelumnya. Berapa banyak anggota Golkar yang jadi kutu loncat, pindah² partai? BUANYAK! Tidak terhitung! Intinya, orang² yang mengikuti Golkar cuma karena pragmatisme, bukan karena programnya.


Coba pilih partai² lain yang belum saya sebutkan di atas, SEMUANYA pasti bisa dimasukkan ke salah 1 kategori di atas. Beberapa malah bisa jadi bisa dimasukkan ke 2 kategori sekaligus.

Jadi intinya, partai² politik itu tak punya ideologi, tak punya prinsip, kecuali partai² yang getol mengkampanyekan arabisasi semua aspek kehidupan masyarakat. 

Dari 3 tipe "partai jadi²an" ini, yang mana yang paling layak pilih? Menurut saya sih #3. Oportunisme itu masih lebih positif daripada kultus individu atau Arabisasi. Masalahnya, dalam pemilu 2014 ini, Golkar menjagokan Aburizal Bakrie, dan mati²an mencitrakan dia sbg pemimpin!. Ha! Selamat tinggal, jangan harap saya memilihmu!

Ini adalah sebuah tragedi. Kita membutuhkan partai politik untuk menciptakan sistem pemerintahan yang baik. Kita tak bisa cuma bergantung pada 1-2 figur saja, sebab seorang manusia tak bisa hidup selamanya. Sistem yang paling bisa mengakomodasikan dinamika politik dan kepentingan rakyat adalah partai politik. Semoga saja, pemimpin besar Indonesia di masa depan menyadari ini dan bisa mengoreksi kebobrokan sistemik ini.


Friday, January 11, 2013

Bahasa Rusia: Bagian Sulitnya

Konsonan, Konsonan, Konsonan, dan Konsonan!
Salah 1 bagian tersulit dalam bahasa Rusia adalah, banyak kata² Rusia memiliki konsonan yg berderet. Contoh, salah 1 kata PALING DASAR dalam semua bahasa adalah "halo." Dalam bahasa Rusia, "halo" adalah:
Здравствуйте!
Transliterasinya: Zdravstvuytye! Oh iya, menurut aturan dalam bahasa Rusia, setiap deretan konsonan itu harus dibaca DARI AWAL SAMPAI AKHIR TANPA JEDA!! Jadi, kita membacanya zdra-vstvu-ytye!  

Yay, baru mulai belajar saja lidah sudah dipaksa akrobat!

Oh iya, ada aturan tambahan. Kita wajib membaca konsonan secara terpisah seandainya ada "tanda keras"! 

Misalnya, subyek dalam bahasa Rusia adalah:
субъект
Tanda keras tsb mengindikasikan kata tsb dibaca: sub-yekt. Namun, tanda keras ini SEDIKIT.


Penekanan!
Semua bahasa memiliki penekanan. Beberapa huruf bisa ditekan, misalnya kata "peta", penekanan terjadi di huruf "e" sedangkan "a"nya tidak ditekan.

Di bahasa Rusia penekanan menentukan cara membaca huruf "o", "ы" (dibaca: "e" seperti di "ke") dan "e" (dibaca: ye). Semua huruf "o" yang tidak ditekan dibaca "a" dan semua "ы" dan "e" yang tidak ditekan dibaca "и" (i).


Gender
Di banyak bahasa Eropa, setiap kata benda memiliki gender. Ada yg ada yang cuma punya 2 gender, maskulin dan feminim, seperti Spanyol. Ada yang punya 3 gender, maskulin, feminim, dan neutral, seperti Jerman. Dan aturan menentukan gender tsb sering tak logis sama sekali, arbitrer. 

Itu sebabnya sebelumnya saya bilang masalah artikel adalah masalah yg membuat pusing semua orang yg belajar bahasa Jerman. Setiap kali kita menggunakan kata benda, kita harus tahu gendernya agar kita bisa menentukan artikelnya dengan baik dan benar. 

Di bahasa Rusia, walaupun tak ada artikel, setiap kata bendanya masih memiliki gender. Gender ini  ditentukan oleh huruf terakhirnya. Semua yg berakhiran konsonan adalah maskulin, yang berakhiran -a atau -ya adalah feminim, dan yg berakhiran -o atau -ye adalah netral. Dan tak seperti di bahasa Jerman, yang menyamaratakan semua kota sbg feminim (die Stadt), bahasa Rusia juga menerapkan aturan tsb untuk SETIAP NAMA KOTANYA. Walaupun kota/город (dibaca: gorad) sendiri bergender maskulin, setiap kali kita mebicarakan Jakarta misalnya, otomatis kita menganggap Jakarta sbg seorang wanita, karena "Jakarta" diakhiri huruf -a! Begitu pula negara, sungai, gunung, dll. Intinya: jenis kelamin sebuah benda benar² bergantung dari NAMANYA. Itu sebabnya TIDAK ADA nama pria Rusia yang diakhiri huruf -a atau -ya. Sebaliknya untuk nama wanita Rusia, TIDAK ADA yang memiliki -ov, atau -in sbg huruf terakhirnya.

Gender ini penting sebab gender menentukan KATA GANTI setiap benda. Di bahasa Inggris, karena tak ada gender, semua benda non-manusia kata gantinya adalah it. Pengecualian di bahasa Inggris setahu saya cuma ketika membicarakan kapal. Banyak literatur menggunakan she sbg kata ganti sebuah kapal. 

Oh iya, selain kata ganti, gender ini juga menentukan PERUBAHANNYA. Loh? Kata benda bisa berubah?


Kasus
"Kasus" di sini artinya adalah aturan perubahan/deklinasi kata benda. Banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Cina, dll CUMA memiliki 1 kasus. Contohnya adalah:
"Saya memanggil adik" dengan "Adik memanggil saya."
Perhatikan, fungsi "saya" sbg subyek atau obyek ditentukan oleh POSISINYA. Di bahasa² yang memiliki lebih dari satu "kasus", fungsi kata tsb ditentukan oleh BENTUKNYA.

Bahasa Inggris adalah contoh bahasa yg berdiri di tengah². Secara umum, bahasa Inggris cuma punya 1 kasus, tapi "sisa" kasus masih terlihat di kata gantinya. Misalnya untuk kata ganti orang pertama: I digunakan dalam posisi subyek, me ketika orang pertama tsb adalah obyek, my  dan mine untuk menunjukkan kepemilikan. 

Bahasa Jerman memiliki 4 kasus: Nominatif, untuk subyek; Genitiv, untuk kepemilikan; Akkusativ, untuk obyek langsung;dan Dativ untuk obyek tak langsung. Oh iya, Genitiv di bahasa Jerman juga makin jarang digunakan. Terutama dalam bahasa lisan. Orang Jerman lebih suka menggunakan von + Dativ, bukannya genitiv. Banyak yang merasa kasus Genitiv ini sedang sekarat. Teman Jerman saya bahkan mengeluh "Kenapa sih orang Jerman banyak yang tak tahu kapan dan bagaimana menggunakan genitiv?"

Bahasa Rusia memiliki 6 kasus. Selain 4 kasus-nya bahasa Jerman, Rusia memiliki Präpositiv/Locativ untuk menunjukkan posisi, dan Instrumentativ untuk menunjukkan keterangan alat. Dan tak seperti di bahasa Jerman, Genitiv di Rusia itu bukan cuma hidup, tapi juga masih aktif memanjat tebing, lari marathon, berdansa, bermain catur dll! Hei, di Bahasa Rusia, Genitiv adalah kasus yang diajarkan di awal KELAS PALING DASAR, karena penggunaannya yg sangat intensif. Genitiv bahkan diajarkan SEBELUM Akkusativ!

Oh iya, seperti saya bilang sebelumnya, existensi 6 kasus ini membuat urutan kata² menjadi flexibel. Kata benda pertama TIDAK OTOMATIS berarti subyek. Artinya, setiap kali kita membaca sebuah kalimat, kita benar² WAJIB TAHU kasus setiap kata bendanya untuk bisa mengetahui artinya dengan akurat! Yay!



Monday, January 7, 2013

Bahasa Rusia: Bagian Mudahnya

Banyak yang merasa bahasa Rusia itu sulit. Itu ... relatif. Ada bagian yang sulit, ada bagian yang mudah. Mari kita mulai dengan yang mudah!
From ancientscripts.com

Alfabet Cyrillic!
Biasanya, kata² "Bahasa Rusia itu susah loh" diikuti dengan "mereka memiliki alfabet yang aneh!" Breaking news buat semua orang: alfabet Cyrillic tidak susah sama sekali.  Mirip dg alfabet Latin, alfabet Cyrillic itu intinya 1 huruf 1 bunyi.  Bukannya 1 huruf 1 kata seperti ... ehm ... kanji.  Jumlahnya juga cuma lebih banyak sedikit dari alfabet latin (33 vs 26).  Tidak sebanyak katakana-hiragananya bahasa Jepang atau hangulnya bahasa Korea. Apalagi kanji. Jadi, alfabet Cyrillic itu cuma KELIHATANNYA susah.

Tidak ada Artikel!
Satu hal yg membuat banyak orang Inggris & Jerman kesulitan belajar bahasa Rusia, atau sebaliknya: artikel. Dalam bahasa Inggris & Jerman ada artikel definite (the; der, die, das) dan indefinite (a, an; ein, eine). Bahasa Indonesia, Cina, dan banyak bahasa asia lain TIDAK menggunakan artikel. Begitu pula bahasa Rusia. Kemudahan ini tak terlalu terasa ketika kita membandingkannya dengan bahasa Inggris, tapi dalam pelajaran bahasa Jerman, artikel ini adalah SUMBER SAKIT KEPALA UTAMA! Hei, bahkan orang Jerman sendiri cuma MAXIMUM 98% benar ketika menggunakan artikel mereka. 

Tidak wajib ada verba!
Perhatikan, bahasa Inggris, dan Jerman, dan rasanya kebanyakan bahasa Eropa lain, mewajibkan semua kalimatnya memiliki verba! Bahasa Indonesia tidak memiliki aturan ini. Begitu pula bahasa Rusia.

Contoh, kalimat singkat yang sering kita gunakan: "Siapa itu?"
Dalam bahasa inggris: "who is that?"
Dalam bahasa Jerman: "wer ist das? "
Dalam bahasa Rusia: "Кто это?" (Dibaca: Kto eta?

Contoh lain, ketika kita memperkenalkan diri: "Saya dari Indonesia."
Dalam bahasa Inggris "I come from America."
Dalam bahasa Jerman "Ich komme aus Deutschland."
Dalam bahasa Rusia "Я из России." (Dibaca: Ya is Rassii.)

Kesederhanaan itu didefinisikan sbg ketiadaan hal² yg tak diperlukan. Kalau bisa membuat kalimat tanpa kata kerja, kenapa tidak? 

RRRRRRRRRR!!
Semua orang sudah biasa mengolok-olok orang Jepang dan cina tak bisa menyebut "r." Tebakan saya, "r" saya akan membuat bingung semua orang Jepang dan Cina yg CUMA menguasai bahasa Jepang atau Cina saja. Hey, ketika saya belajar bahasa Inggris & Jerman saja guru² bahasa saya komplain "r" saya terlalu jelas. Sebaliknya, teman Jerman saya yg belajar bahasa Indonesia mengeluh, lidahnya sulit sekali menyebut "r"nya bahasa Indonesia. Karena itulah di hari pertama pelajaran bahasa Rusia, guru saya meminta semua muridnya menyebut "rrrrr." Tidak ada masalah, "r" saya adalah "r" yg diinginkan orang Rusia!

Tidak ada nada/tonal!
Salah 1 fitur bahasa yang menurut saya PALING menyusahkan adalah nada/tonal. Bahasa² Afrika, Thai, Vietnam, dan Mandarin menggunakannya. Lihat saja contoh ini:
mā(媽/妈) "ibu"
má(麻/麻) "tumbuhan mirip ganja"
mǎ(馬/马) "kuda"
mà(罵/骂) "makian"
ma(嗎/吗) (Partikel yang mengindikasikan kalimat tanya)
Apa pula itu? Untung saya tak punya niat menguasai bahasa Cina. Bagaimana dengan bahasa Rusia? YIPPEE!! Sama seperti Inggris, Jerman, dan Indonesia, bahasa Rusia juga tidak menggunakan nada untuk membedakan kata²nya! 


Jadi ... bahasa Rusia itu mudah? Nope, bahasa Rusia itu tetap sulit. Saya di sini baru bicara kemudahan²nya yg rasanya tak disadari oleh banyak orang Indonesia.


Friday, January 4, 2013

Hal² yang Ditakuti Para Extrimis


Al-Qaeda, Taliban, FPI, Westboro Baptist Church, Terry Jones, Jerry Falwell, dan para extrimis² agama lainnya sebetulnya adalah makhluk² menyedihkan. Mereka TAKUT akan banyak hal yang menggelikan. Jauh di dasar hati mereka, sebetulnya mereka cuma pengecut. Sebagai KOMPENSASI thd ketakutan mereka, mereka men-jerit² di televisi, berseru bahwa "Saya sedang menyuarakan pendapat Tuhan", "saya tak takut mati" dll. Mari kita lihat hal² apa saja sih yang mereka takuti?

(Penyebaran) Agama lain
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² mereka mengancam setiap tempat ibadahnya.
Begitu takutnya pada agama lain, sampai² menyiarkan pembakaran kitab sucinya.
Begitu takutnya pada agama lain, semua yang pindah agama, mengglindinglah kepalanya.
Kalau mereka punya nyali, kenapa harus menggunakan ancaman kekerasan ala mafia?


Wanita ...
Begitu takutnya pada wanita, sampai² banyak wanita mereka labeli "Feminazi."
Begitu takutnya pada wanita, sampai² pakaian wanita saja mereka urusi.
Begitu takutnya pada wanita, sampai² cara wanita duduk di motor saja mereka pusingi.
Kalau mereka manusia dewasa yang bisa mengendalikan diri,
kenapa mereka takut setengah mati pada napsu birahi?


Homosexual
Begitu takutnya pada para gay, sampai² mengancam para gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang pernikahan gay.
Begitu takutnya pada para gay, sampai² melarang adopsi pasangan gay.


Tak puas mengucilkan, memenjarakan, dan membunuh orang² di dunia fana ...
mereka masih memberikan ancaman neraka dan siksaan selamanya!
Semuanya demi menuruti "Yang maha kuasa"??
Tuan², dan nyonya² semuanya ...
ITULAH kekuatan fanatisme agama!


Wednesday, January 2, 2013

Bahasa Rusia

Selama beberapa bulan terakhir saya belajar bahasa Rusia.

Ada beberapa kekeliruan umum yang dilakukan oleh banyak orang, yang tak paham bahasa Rusia, ketika membaca kata² Rusia:

1) "Kh" itu ditulis "X" dalam Cyrillic, dan dibaca seperti Akhmad 
Orang indonesia kebanyakan membaca "kh" seperti membaca "k". Nope. Yang benar itu, Sukhoi, Sakhalin, Khabarovsk, dst itu dibaca Su-hoi, Sa-ha-lin, Ha-ba-rovsk, dst. 

2) Kebanyakan Huruf "e" dibaca "ye" BUKAN "e"
Bedanya memang tipis, tapi penting. Sebab huruf latin "e" sendiri ditulis "Э".

3) Beberapa huruf "e" dibaca "yo"
Ini sebetulnya salah percetakan Rusia. Untuk menghemat biaya, mereka TIDAK mencetak huruf "ё" tapinya "e". Mereka mengasumsikan, orang² yg paham bahasa Rusia TAHU mana "e" mana "ё." Contoh yg paling umum adalah transliterasi nama premier Uni Soviet, "Никита Хрущёв" menjadi "Nikita Khruschev", padahal yang benar adalah "Nikita Khruschyov."

4) Huruf "o" yang tidak "ditekan" dibaca "a"
Misalnya, nama "Boris" itu penekanannya ada di huruf "i" jadi kita harus membacanya "Baris."


Oh iya, buat yang bilang bahasa Rusia itu sulit, masih untung aturan membacanya itu masih JELAS, seperti bahasa Indonesia dan Jerman. Tidak seperti bahasa Inggris yg ngawur. Gak percaya? Ini beberapa contohnya: 
Huruf "c" bisa dibaca "k" (club) atau "s" (center). 
Bunyi "i" bisa ditulis "i" (idiom) atau "ee" (teeth) atau "ie" (Charlie) atau ... rasanya masih banyak deh ...
Huruf "i" bisa dibaca "i" (idiom) atau "ai" (item).

Dan masih banyak lagi. Cuma di Amerika ada pertandingan mengeja "Spelling Bee," di negara² lain, semua tahu persis bagaimana mengeja bahasa mereka asal lulus SD.

Saturday, December 15, 2012

Sila Pertama, Interpretasinya, Terjemahannya

Ada 1 yang mengganggu saya soal "Pancasila" yaitu interpretasi dan terjemahan sila pertamanya: "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menurut pengetahuan sekolah saya diinterpretasikan sebagai "Tuhan yang hanya satu," dan diterjemahkan menjadi "Believe in One God" di Bahasa Inggris, tapi coba kita perhatikan lagi ...

Pertama ... "Ketuhanan" itu TIDAK SAMA dengan "Tuhan." 
Imbuhan ke-an itu membentuk kata benda abstrak yang berdasarkan sebuah sifat, misalnya tentram -> ketentraman, aman -> keamanan, gelap -> kegelapan satu -> kesatuan dst. Bisa juga membetuk kata benda abstrak yang merupakan sifat² dari kata benda kongkrit yang menjadi kata dasarnya. Misalnya: manusia -> kemanusiaan, ke-Indonesia-an, dst.
JADI, ketuhanan itu adalah sifat² Tuhan, BUKAN Tuhan itu sendiri.

Kata "maha" sendiri tidak kontroversial, semua sepakat artinya adalah "sangat," tapi kita masih punya masalah kedua.

Kedua ... "Esa" itu BUKAN "Tunggal" BUKAN "satu"
Apa gunanya coba bilang "maha tunggal" atau "maha satu"? Satu yah satu, bukan dua, bukan tiga, bukan empat, dst. Lagipula, kalau memang mau bilang "maha satu" dalam bahasa sansekerta, yang tepat itu adalah "maha eka".
Jadi, apa dong artinya "esa" atau "maha esa"? Hmm ... ternyata ini cukup tricky ... ketika saya mencoba memasukkan kata "esa" dalam kamus atau penerjemah bahasa Sansekerta, tak ada jawabannya. Ketika saya mencoba menerjemahkannya dari bahasa Pali, saya diusulkan untuk mengubahnya menjadi "eso" lalu mendapat terjemahan "This" atau "this one" ... ok, ok, rasanya "esa" adalah salah 1 bentuk deklinasi/perubahan dari "eso," karena Pali memiliki kasus dalam tatabahasanya ...

Huh? Tunggu dulu ... kalau begitu sila pertama Pancasila itu artinya adalah ...
"Sifat² Tuhan yang sangat itu" 

... ok, ok, "This" atau "this one" bisa diartikan sbg "exist" atau "nyata" jadi kita mendapatkan:
"Sifat² Tuhan yang sangat nyata"

Huh? ... OK, saya mengerti sekarang, guru² kita PASTI tak mau PUSING mengajar pernyataan yang sangat filosofis seperti ini, jadinya mereka dengan gampang saja menyederhanakannya. Sama juga dengan para pemimpin² agama dan politikus² kita yang menganggap "ateisme itu menyalahi sila pertama Pancasila." Beliau² ini cuma "tak mau pusing" harap dimaklumi ...



Monday, December 3, 2012

Rhoma Irama Nyapres

Ketika saya mendengar Rhoma Irama berniat nyapres, saya langsung ketawa.

Ketika saya melihat wawancaranya di "Mata Najwa," saya ketawa sambil meringis. 

Ketawa karena melihat Rhoma Irama bahkan tidak sadar bahwa kacamata hitam itu BUKAN ide bagus. Mata adalah jendela hati bang Rhoma, apa yang anda sembunyikan? Kenapa jendela hati anda dicor? Apa anda tak tahu fakta fundamental bahwa wawancara seperti ini dimaksudkan untuk membuat rakyat Indonesia MEMPERCAYAI anda?

Ketawa karena melihat bang Rhoma ngelit kiri-kanan atas-bawah depan-belakang setiap kali Najwa mengajukan pertanyaan relevan yang membutuhkan pengetahuan, kecerdasan, dan kebijaksanaan. Pertanyaan seperti "Apa pendapat bang Rhoma soal subsidi BBM?" atau "Apa kualifikasi bang Rhoma untuk menjadi presiden?" dll.

Meringis karena saya menyadari kebenaran kata² Einstein, tentang "2 hal yang tak terbatas," dan fakta bahwa hal ini terjadi di Indonesia.

Meringis karena beliau malah menggunakan isu etnis, dan tak sadar sudah "ditonjok" oleh Najwa yang mempertanyakan kebijaksanaan seseorang yg mengangkat isu etnis di tengah negara majemuk. 

Meringis karena beliau menyatakan "siap dikupas kehidupan pribadinya" tapi giliran ditanya soal poligami malah menjawab dengan "Itu bukan untuk konsumsi publik." Bang Rhoma, KONSISTENSI itu mahapenting bukan cuma di politik, tapi juga untuk kehidupan se-hari² loh. Ini sih terlalu parah sampai² saya yang tak pernah menyukai Rhoma Irama saja sampai merasa kasihan padanya.

Namun, semua itu gak ada apa²nya dibandingkan kabar bahwa PKB benar² serius menjadikan Rhoma Irama capres.

Alamak ... elit² PKB gak menonton interview itu yah? Bisa²nya mereka berpikir wawancara ini membuktikan bahwa Rhoma Irama qualified untuk menjadi RI-1?? Bisa²nya mereka percaya tindakan ini akan meningkatkan suara mereka? Apa mereka meremehkan rakyat Indonesia?

Sungguh sayang, Einstein tidak salah soal ini. Manusia memang punya potensi besar untuk menunjukkan ketidak terbatasan.


Friday, November 30, 2012

Kebangkitan Cina: Redux


Halaman dalam pasport baru RRC
Sumber: The Guardian
Saya sebelumnya sudah bilang, kebangkitan Cina itu BUKAN berita baik buat negara² tetangganya. Di saat yg sama, dominasi Amerika Serikat atas dunia ternyata tak terlalu jelek!

Dan Cina baru saja membuktikkan lagi mereka berniat mendominasi semua orang.

Mereka baru saja mengubah pasport mereka. Masalahnya, di SETIAP halaman pasport tsb, mereka menggambarkan wilayah RRC meliputi daerah India yang mereka klaim, dan segenap Laut Cina Selatan, yang sedang disengketakan dengan Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. (Lihat gambar di kanan.)

Huh? Buat apa cari gara² seperti ini? Saya punya sebuah tebakan ...

Ingat² fakta bahwa setiap kali kita memasuki negara asing, pasport kita dicap.

Sekarang, bayangkan, seorang warganegara Cina, memasuki Vietnam yg sedang bersengketa dg Cina mengenai batas wilayah di laut Cina Selatan. Cap pemerintah Vietnam di sebuah pasport RRC bisa dijadikan bukti "LIHAT, pemerintah Vietnam MENERIMA klaim wilayah Cina!" Begitu pula kalau ada warganegara Cina yang memasuki India, Filipina, dll.

Tentu saja negara² tsb tidak diam saja. Vietnam memutuskan untuk memberikan SEMUA capnya di lembar terpisah. India malah memberikan peta VERSI INDIA di visa kepada warganegara Cina dst.

Dan sekali lagi Cina mengingatkan kita semua: setidaknya Amerika Serikat tak punya ambisi territorial. Gak heran kalau negara² yang berdekatan dg Cina ramai² akan menawarkan tanahnya untuk menjadi pangkalan angkatan bersenjata Amerika Serikat.



Sumber:


Friday, November 23, 2012

Resensi Buku "23 Things They Don't Tell You About Capitalism"


Saya sudah pernah menulis beberapa mitos yang dipercayai orang² kanan. Buku karangan Chang Ha-Joon ini menjelaskan BANYAK mitos mengenai ekonomi yang dipercayai orang² kanan. Berikut adalah 23 hal yang anda harus ketahui mengenai kapitalisme:

1) Tidak ada itu yang namanya pasar bebas.
2) Perusahaan sebaiknya tidak selalu dioperasikan demi kepentingan pemiliknya.
3) Kebanyakan orang di negara maju gajinya terlalu tinggi.
4) Mesin cuci itu lebih hebat pengaruhnya daripada internet.
5) Asumsikan yang terburuk dari orang lain, kau akan mendapatkan yang terburuk.
6) Stabilitas ekonomi makro tidak membuat ekonomi dunia stabil.

7) Kebijakan pro pasar bebas jarang menolong negara miskin.
8) Modal/kapital itu punya kewarganegaraan juga.
9) Kita masih hidup di era industri.
10) Standard hidup di Amerika Serikat bukan yang tertinggi di dunia.
11) Afrika tidak ditakdirkan untuk miskin.
12) Pemerintah bisa memilih pemenang.
13) "Trickle down effect" tidak bekerja.
14) Manager² di AS digaji terlalu tinggi.
15) Jiwa kewiraswastaan di negara miskin lebih tinggi daripada di negara kaya.
16) Kita tak cukup pintar untuk menyerahkan segalanya pada pasar bebas.
17) Pendidikan saja tidak cukup.
18) Apa yang baik untuk General Motors belum tentu baik untuk Amerika Serikat.
19) Kita masih hidup di era "Ekonomi terpimpin"
20) Persamaan kesempatan belum tentu adil.
21) Pemerintah yang besar membuat masyarakat lebih terbuka.
22) Pasar Finansial harus mengurangi efisiensinya.
23) Kebijakan ekonomi yang baik tidak membutuhkan ekonom.

Ini adalah buku yang baik untuk memperkenalkan ide² dasar ekonomi "non-kanan." Buku ini ideal untuk menjadi buku text "bagaimana cara mendebat ekonomi neo-liberal." Chang menjelaskan setiap point dengan detil, dengan contoh² kongkrit. 

Misalnya, ketika dia membahas #1 "Tidak ada itu yang namanya pasar bebas," dia menjelaskan bahwa semua yang kita sebut "pasar bebas" itu sebetulnya terbatas juga, masalahnya batasan²nya sudah begitu mengakar sampai² luput dari pandangan kita. Misalnya, pasar tenaga kerja kita dibatasi oleh UMUR. Semua negara maju sudah melarang "child labor," dan ekonom, politikus, dan usahawan paling kanan sekalipun takkan mengajukan argumen untuk "membebaskan pasar" dari "kekangan" batasan umur. 

Di #7, #12, #19, dan #21 Chang menunjuk bahwa kemajuan ekonomi Amerika Serikat, Jepang, Korea, Perancis, dan banyak negara lainnya bermula dari campur tangan pemerintah yang melindungi industri lokal dg subsidi, tarif, dan kredit murah. Sebaliknya, di #7 dan #11, Chang menunjuk banyak negara Afrika menjadi miskin karena mereka menggunakan kebijakan laissez-faire/neo-liberal. Hal serupa, to a lesser degree, terjadi di Amerika Latin.

Dst.

Bahasa yang digunakan buku ini juga tidak ber-belit², dan jargon² yg digunakan juga relatif mudah. Richard Feynman pernah bilang "Kamu tak bisa disebut mengerti sampai kamu bisa menjelaskannya pada seorang mahasiswa semester 1." Amin. Tidak seperti banyak buku yang ditulis untuk menunjukkan "kepintaran" penulisnya, buku ini mudah dibaca dan dimengerti. 


Buku ini amat disarankan untuk semua orang yang tertarik untuk memplajari ekonomi dan politik, baik dari spektrum kiri maupun kanan. Terutama untuk yang berada di kanan. Buku ini bisa membangunkan mereka dari mitos² mereka sendiri.

Wednesday, September 26, 2012

Taufiq Kiemas, Jokowi, Prabowo

Komentar pendek saja kali ini.

Taufiq Kiemas memberikan komentarnya soal koalisi dengan Gerindra. Intinya dia bilang:

"WAAA, WAAAAAAA!! Berani²nya Prabowo muncul bareng Jokowi di iklan! Berani²nya dia numpang beken! KAPOK, KAPOK KAPOOOOOKK saya koalisi sama dia!!"

Sebelumnya dia bilang, tidak boleh seperti anak kecil.

Telat pak. Sekarang bapak sudah seperti anak kecil.

Baru masuk politik yah pak? Partainya tidak bikin iklan Mega muncul bareng Jokowi-Ahok malah ngambek dan nyalahin Prabowo? Kalau mau NGAMBEK, kalau mau "kecewa," silahkan ngambek dan kecewa thd anak buah bapak sendiri yang gak bikin iklan. 



Thursday, September 20, 2012

Menerima Kekalahan

Saya teringat saat dimana timnas Jerman tersingkir dari Piala Eropa 2012. Karena saya tinggal di Jerman, saya bisa melihat kekecewaan di wajah orang² Jerman saat itu. Suasananya begitu kontras dibandingkan saat Jerman mengalahkan Yunani, Denmark, Belanda, dan Portugal. Tidak ada pekikan kemenangan, tidak ada suara klakson ber-tubi², tidak ada pengibaran bendera oleh rakyat Jerman.

Namun bukan hal² itu saja yang tak ada. Tak ada juga yang mengumpat Italia. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah bisa tertawa lagi sambil membahas kekalahan tsb. Bahkan ketika ada sebuah mobil berisi beberapa pendukung timnas Italia meneriakkan yel² kemenangan, mereka masih tersenyum dan melambaikan tangan ke arah para pendukung tim lawan tsb. Ketika sebuah mobil melaju kencang melewati pusat kota sambil menyuarakan kegembiraan, para pendukung Jerman cuma tertawa dan bilang "Pasti itu orang italia!" Mereka dengan besar hati menerima kekalahan.

Hal yang sama terjadi 2 tahun lalu saat timnas Jerman dikalahkan timnas Spanyol di semifinal piala dunia 2010. 

Hal yang sama terjadi setiap kali ada Pemilu.

Semoga saja hal serupa bisa dilakukan oleh para pendukung Foke-Nara. Menerima kekalahan adalah bagian dari kehidupan yang sehat. Jangan sampai para pendukung Foke mempermalukan diri mereka sendiri misalnya dengan menyumpahi datangnya bencana. Apalagi Foke sendiri kali ini berbesar hati dan sudah memberikan selamat pada Jokowi.

Selamat pada Jokowi-Ahok atas kemenangannya! Ini adalah awal baru untuk Jakarta.



Monday, September 10, 2012

Dia BENAR-BENAR Panik!

Panik ya bang?
Dari detik.com
Saya sebelumnya sudah mengomentari kubu pembela Fauzi Bowo, "panik dan putus asa".

Ralat sedikit. Fauzi Bowo BENAR² PANIK!!

Saking paniknya sampai² dia mengancam akan mencabut KTP orang Betawi yang tak mau memilih cagub Betawi (Foke-Nara)!

Hei kumis, kamu ini bikin malu orang betawi, bikin malu lulusan Jerman, bikin malu keluarga kamu, TAHU! Dari awal pemilihan gubernur ini adalah adu kompetensi dan kejujuran, bukan masalah etnis!! Jangan lupa juga, pemilih Jakarta cerdas² dan malah antipatik thd calon yang mengusung isu SARA.

Apa kamu ini mengejek masyarakat Jakarta? Apa kamu merendahkan kecerdasan pemilih Jakarta? Mungkin tidak. Rasanya kamu cuma luar biasa panik melihat fakta lapangan lawanmu lebih populer dari kamu. Dalam kepanikanmu, kau langsung ceplas ceplos. Namanya juga orang panik, gak mikir lagi waktu ngomong. Namanya juga orang panik, jadi SENSITIF, langsung main intimidasi.

Mari kita lihat apakah masyarakat Jakarta bisa diintimidasi oleh gubernurnya yang berkumis indah ini, yang begitu bernapsu mempertahankan kursinya!

Sunday, September 9, 2012

Kebangkitan Cina

Semua sudah tahu saat ini Cina sedang bangkit. Bukan cuma di bidang ekonomi saja naga raksasa bernama Cina menggeliat, di bidang militer, politik luar negeri, dll, Cina praktis sudah menjadi superpower baru. Bukan cuma di Asia Timur saja, Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengahpun merasakan efek kebangkitan Cina ini.

Banyak pihak yang anti Barat (Baca: anti Amerika dan anti Israel) antusias menyambut kebangkitan ini. Kejutan besar, setelah 10 tahun bangkit semua orang mulai menyadari ... Barat itu tak terlalu jelek loh! Kita bisa mulai dari mana yah ... hmm ...

1) Sengketa di Laut Cina Selatan
Kepulauan Spratly, dan Paracel, diperebutkan oleh banyak negara. Salah 1nya adalah Cina dan hampir semua negara ASEAN. Apa yang Cina lakukan di pulau² tsb? Mereka menempatkan militernya, dan menunjuk pejabat² sipil untuk mengatur area itu. Cina memang secara ekonomi dan militer lebih kuat daripada negara ASEAN manapun, BAHKAN lebih kuat dari gabungan semua negara ASEAN. Namun, kejadian ini membuka mata negara² ASEAN: Hei, ternyata dominasi Amerika di daerah ini tak jelek!!

2) Sengketa Cina-Jepang
Bukan, saya tak bicara tentang sengketa pulau Diaoyu/Senkaku di tahun 2012 ini. Saya bicara tentang sengketa 2 tahun yang lalu ketika kapal² nelayan Cina memasuki perairan Jepang, bertabrakan dg kapal polisi pantai Jepang. Tentu saja Jepang menangkap nelayan² Cina itu.

Reaksi Cina adalah menghentikan pasokan rare earth mineralnya ke Jepang. Oh iya, mereka melakukan ini sambil berlagak pilon. Mereka TIDAK mengakui mereka melakukan embargo thd Jepang. Nope, mereka tak berhasil menipu siapapun.

Semua orangpun mencatat: "Diversifikasi pemasok rare earth mineral!" Catatan lainnya: "Pemerintah RRC AKAN memerasmu dengan monopoli rare earth mineralnya."

Baca artikelnya Paul Krugman untuk detilnya.

3) Myanmar
Saat ini Myanmar sedang membuka diri. Militernya mengundurkan diri dari politik, keran² kebebasan mulai dibuka. Ada apa sih? Begini intinya: junta militer Myanmar sudah eneg melihat negaranya dijadikan sapi perahan oleh RRC.

Salah satu contoh pemerasan tsb adalah bendungan Myitsone. Rakyat lokal membencinya karena bendungan tsb akan membuat rumah 10.000 orang berada di bawah air. Lingkungan sudah pasti rusak akibat pembangunan bendungan tsb. Dan yang memanfaatkan listrik yang dihasilkan oleh bendungan itu adalah ... RRC.

Setelah proses demokratisasi dimulai, proyek tsb langsung dihentikan oleh pemerintah pusat Myanmar.

4) Afrika
Ketika Cina mendekati Afrika, semua negara Afrika bersorak riang gembira. Ah, ini dia partner yang tidak menggurui, partner yg tidak menjajah Afrika. Dibaca: Cina tidak perduli dengan korupsi di kalangan pejabat Afrika.

Kita bisa belajar dari cara Cina mendekati Afrika, misalnya cara Cina membayar sumber daya alam Afrika adalah dengan proyek, bukan dengan uang tunai. Namun orang² Afrika sendiri sudah mengeluh. Proyek² tsb dibangun oleh perusahaan Cina, diawasi oleh perusahaan Cina, dinilai oleh perusahaan Cina, dan diaudit oleh perusahaan Cina. Hmm ... pernah dengar kata mark-up? Atau manipulasi catatan keuangan? 


Semua orang kini sudah terbangun dari mimpinya, Cina itu BUKAN negara ramah yang hendak menolong semua orang. Cina juga tak segan² mengancam, mengintimidasi, dan memeras negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Rusia, dan negara² lainnya. Dan sebaliknya, banyak orang kini jadi bisa menghargai dominasi Barat. Hei, kita sering cuma bisa menghargai sesuatu ketika kita mulai kehilangan hal tsb yah!


Tuesday, September 4, 2012

Orang Indonesia dan Makanan di Jerman

Tak lama setelah saya tiba di Jerman untuk pertama kali, saya mendengar stereotip orang Indonesia:
"Setelah 20 menit mengobrol, PASTI orang Indonesia mulai membicarakan makanan/minuman!"

Saya tertawa waktu itu karena yang menyatakan hal itu adalah orang Indonesia juga ... dan saya juga setuju. Orang² Indonesia amat menikmati makanan dan minuman. Jauh dari Indonesia, makanan di Jerman tentu saja SANGAT berbeda dengan makanan dari Indonesia. Tentu saja ini adalah bahan obrolan yang seru buat orang² Indonesia yang di Jerman! Ada beberapa hal yang menarik buat saya ...

Yang dikeluhkan oleh BANYAK orang Indonesia tapi tidak masalah buat saya:
1) Sambal!
Buat mayoritas orang Indonesia: bawa sambal ABC banyak² kalau kalian ingin tinggal di Jerman untuk waktu yg lama. Sambal yang paling umum dijual di Jerman adalah sambal Thailand Sriracha, dan "Sambal Oelek" yang tidak pedas sama sekali. Saya tak pernah suka sambal jadi saya tak masalah dengan hal ini.

2) Nasi!
Kita masih bisa membeli nasi di restoran Asia. Beras juga banyak dijual di toko Asia. Mereka bahkan menjual rice cooker. Namun, fakta bahwa mayoritas restoran di Jerman tidak menjual nasi benar² mengganggu banyak orang Indonesia. Dan kantin universitas juga tak menolong. Kalaupun ada nasi, biasanya mereka menjual nasi pera/buyar. Saya sih gak masalah. Saya dari dulu doyan kentang dan roti. 

3) Makanan Halal!
Setahu saya cuma restoran Turki, yang menjual kebab dan falafel, yang halal. Untungnya, di setiap pengkolan, minimal ada 1 restoran Turki. Tapi tetap saja, bosankan kalau makannya kebab terus? Sedikit variasi bisa didapat dengan memesan makanan vegetarian di restoran non-Turki, tapi tetap saja ini masih mengganggu orang² Muslim. Lebih mengganggu lagi, makanan tradisional Jerman itu mayoritas menggunakan daging babi.

4) Susu!
Para penggemar produk susu: Jerman adalah surga. Susu cair, keju, mentega, dan produk² susu lainnya lebih murah daripada di Indonesia. Saya adalah salah 1 penggemar susu, jadi saya sih luar biasa gembira. Orang² Indonesia yang tidak suka susu atau produknya takkan bisa menikmati semua ini.


Yang bermasalah buat saya dan orang Indonesia kebanyakan: 
1) Garpu & pisau!
Kalau ke restoran, atau kantin, atau kedai, perlengkapan standard mereka adalah garpu dan pisau. OK, tentu saja ini masuk akal. Sulit memakan Schnitzel dengan sendok dan garpu, apalagi kalau Schnitzel tsb tebal. Anehnya, kenapa restoran Asia mereka juga standardnya adalah garpu dan pisau? Yup, orang² Jerman mencoba menyuap nasi menggunakan garpu. Tidak terima kasih, saya makan Schnitzel dengan garpu dan pisau, dan nasi goreng dengan sendok dan garpu. Tak tertarik belajar sebaliknya.

2) Alkohol!
Ini dia yang mengganggu saya, setiap kali diajak minum, saya selalu memesan jus atau cola. Setelah 2-3 kali, orang² mulai bertanya kenapa saya tak pernah  memesan alkohol. Biasanya mereka langsung mengasumsikan alasannya adalah alasan agama, dan saya adalah seorang Muslim. Err ... alkohol itu berisiko tinggi adalah fakta, bukan opini, tak ada hubungannya dengan iman agama. Maaf, hidup sudah dipenuhi banyak risiko yang mau tak mau diambil. Untuk apa mengambil risiko yg tak perlu? Jadi buat para Muslim, tenang saja, stereotip Muslim itu TIDAK SELALU negatif kok. Ada stereotip yang positif juga!

3) Masakan Indonesia ala Jerman!
Waktu saya melakukan magang di sebuah pabrik di Jerman tengah, kantin pabrik tsb mendadak memasak "Nasi goreng ala Indonesia"! Supervisor saya antusias mencobanya dan dia bilang nasi goreng tsb enak! Saya sih langsung bilang: "Menarik ... tapi tidak ada nasi goreng di Indonesia yang rasanya tidak jelas seperti ini." Di kesempatan lain, di sebuah restoran Asia, teman saya memesan gado-gado. Waktu gado² tsb datang, saya langsung tertawa keras. Baru kali itu saya melihat ada gado² dg saus mengepul panas dan diatas saus tsb ada dada ayam yang digoreng tepung! Intinya: jangan terlalu berharap mendapatkan makanan Indonesia otentik di Jerman. Mungkin rasanya lebih mirip kalau masakan tsb disajikan di restoran Indonesia, tapi saya sih tak tertarik mencobanya karena ...

4) Restoran Indonesia!
10 tahun yang lalu, saya melihat sebuah restoran Indonesia di Bremen. Saya kehilangan napsu setelah melihat harganya di foto yang ada di etalasenya: 10 tusuk sate ayam seharga 10 Euro. Sate ayam yang ada di gambar tidak besar, ukurannya sama dg sate ayam yang dijual tukang sate di dekat lampu merah di Indonesia. Bukan cuma sate ayam. Sayur asem di restoran itu harganya 6 Euro. Harap diingat, harga² itu adalah harga 10 tahun yang lalu. Oh iya, gado² yang sebelumnya saya singgung itu harganya lebih dari 7 Euro. Alamak ... tidak trims, lebih baik 6 - 10 Euro itu saya gunakan untuk beli 2 - 3 kebab ...

5) Mie di restoran!
Saya sudah mencoba berbagai jenis mie di restoran² Asia di Jerman. Semuanya TAK ENAK. Antara warnanya kuning menyala seperti dicat, atau digoreng dg terlalu banyak minyak dan kecap! Saya belum pernah mencoba memasak mie telor yang dijual di supermarket Jerman, jadi mungkin saja bukan selalu salah mienya tapi salah cara memasak dan bumbunya.


Yang mengagetkan saya:
1) Babi panggang garing!
Tahu babi panggang asin-garing di nasi campur Cina? Salah 1 masakan tradisional Bayern/Bavaria adalah babi panggang seperti itu dg saus kental berwarna coklat. Alamak ... memang babi yg dipanggang sampai kulitnya garing itu begitu enaknya sampai² jarak ribuan kilometer dan perbedaan budaya yang begitu kontras tidak menghalangi orang Bayern dan Cina menciptakan masakan ini! 

2) Restoran Asia!
Restoran Asia di Jerman itu bisa ditebak banget. Makanannya itu variasi dari hal² ini ...

Pertama dagingnya: daging ayam/babi/sapi dipotong kecil² ATAU dada ayam/babi/cumi/ikan digoreng tepung ATAU bebek goreng garing.
Kedua sausnya: saus kari ATAU asam manis ATAU "saus Cina" (warnanya hitam tapi bukan dari kecap manis). Tips: buat para penderita diabetes, JAUHI saus² ini. Sungguh, ini tips dari dokter loh. 
Ketiga sayurnya sudah pasti: ketimun, paprika, nanas, rebung, kol, dan bawang bombai.
Terakhir, pendampingnya: nasi ATAU mie goreng.

Yup, itu dia "makanan asia" ala Jerman, variasikan saja 4 hal itu. Biasanya di meja depan restoran Asia tsb, para pelanggan bisa melihat mereka sudah siap dengan minimal 2 saus, sayur²annya, mie gorengnya, lalu terakhir dagingnya mereka ambil dari kulkas.

Apa mengejutkannya? SAYA SUKA MAKANAN INI!! Ketika saya pulang ke Indonesia, ada kalanya saya KANGEN pada makanan ini!!

3) Kecap manis!
Sekarang di supermarket² Jerman banyak yang menjual bumbu² Asia. Namun saya sempat tertipu dengan kecap manisnya. Apalagi beberapa bahkan labelnya bertuliskan "ketjap manis." Nope, ini bukan kecap ABC atau kecap Bango yg saya kenal. Ini kecap encer yang terasa manis.


Tentu saja, tidak heran banyak orang Indonesia setelah beberapa bulan di Jerman KANGEN pada makanan² Indonesia. Nope, saya sih tidak kangen seperti mereka. Saya tahu ketika saya di Indonesia, saya juga kangen pada makanan Jerman, bahkan pada makanan Asianya yang tak jelas. jadi, saya sih menikmati saja makanan yg ada di jerman, gak usah kangen²an.